JAKARTA – Pemerintah diminta tidak hanya mengandalkan penyerapan batu bara dalam negeri (domestic market obligation/DMO) dari pembangkit listrik dan industri besar, tetapi juga menciptakan pasar yang baru. Industri menengah, kecil dan rumah tangga sebaiknya menjadi pertimbangan dalam hal DMO batu bara.

“Bisa untuk menggantikan bahan bakar minyak (BBM) dan gas yang mahal, sehingga rakyat memiliki alternatif energi yang murah,” kata Budi Santoso, Direktur Ekskutif Center for Indonesia Resources Studies kepada Dunia Energi, Kamis (10/11).

Menurut dia, pemakaian batu bara menggantikan  BBM dan dan bahan bakar gas akan juga memberikan penghematan subsidi bagi pemerintah dan bisa menghidupkan tambang-tambang yang memiliki cadangan kecil.

“Karena rakyat yang tidak mampu beli energi mahal akan pilih memakai kayu atau biomass yang bisa mendorong penebangan,” kata Budi.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan penyerapan batu bara dalam negeri  hingga kuartal III 2016 mencapai 69 juta ton dari target sepanjang tahun ini sebesar 86 juta ton.

Bambang Gatot Ariyono, Direktur Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, mengatakan penyerapan batu bara dalam negeri tahun ini belum signifikan. DMO batu bara akan meningkat drastis mencapai 140 juta ton, apabila proyek ketenagalistrikan 35.000 megawatt (MW) sudah berjalan.

Bambang mengakui rendahnya pasar batu bara di dalam negeri membuat produksi batu bara nasional dikirim ke luar negeri. Berdasarkan data Kementerian ESDM per 3 November 2016, jumlah ekspor batu bara pada kuartal ketiga ini mencapai 184 juta ton. Sedangkan target ekspor tahun ini sebesar 333 juta ton.

Total produksi pada kuartal III tahun ini sebesar 253 juta ton. Sementara target produksi tahun ini ditetapkan sebesar 419 juta ton.

Hal senada disampaikan Deputi Direktur Ekskutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI), Hendra Sinadia, bahwa penyerapan batu bara domestik masih rendah pertumbuhannya.

“Karena belum selesai proyek-proyek kelistrikan berbasis batubara dalam proyek 35 GW. Permintaan domestik akan meningkat seiring dengan beroperasinya proyek-proyek PLTU batu bara,” tandas Hendra.(RA)