JAKARTA – Setelah diultimatum Presiden Jokowi agar segera memutuskan menerima atau menolak formula yang ditawarkan Pertamina, Total akhirnya memutuskan untuk menerima formula yang diajukan Pertamina. “Presiden memberi deadline hari ini (Rabu—redaksi ). Silakan Total menerima atau angkat kaki dari Blok Mahakam,” ujar seorang pejabat PT Pertamina (Persero). Perusahaan asal Perancis itu akhirnya sepakat dengan formula kepemilikan saham 70 persen untuk Pertamina dan 30 persen untuk asing (Total dan Inpex)
Syamsu Alam, Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) menyebutkan kepemilikan saham asing tak mungkin lebih dari 30. “ Pemerintah hanya mengizinkan Pertamina melakukan share down maksimal 30%,” ujarnya. Awalnya Total sempat meminta porsi kepemilikan saham sebesar 35%
Ia menyebutkan formula 70:30 itu murni pertimbangan bisnis. “Pemerintah sudah menyerahkan 100 % kepemilikin Blok Mahakam ke Pertamina sesuai dengan yang Pertamina minta. Selanjutnya, Pertamina dipersilakan nego B to B untuk mengelola blok tersebut, termasuk melakukan share down, “ ujarnya.
Pertamina mengangggap lebih menguntungkan jika menawarkan sebagian saham kepada Total. “Ini tak ada kaitannya dengan teknologi yang selama ini digembar-gemborkan,” ujar Alam. Ia haqqul yakin anak negeri bisa mengoperasikan Blok Mahakam. “ Sekarang ini 98% Blok Mahakam itu yang mengoperasikan orang Indonesia, Yang benar saja, kalau dibilang tidak mampu,” ujarnya.
Valuasi Blok Mahakam sedang dihitung SKK Migas. JIka nilainya sudah disepakati, Total dan Inpex tentunya harus membayar sesuai dengan porsi kepemilikan masing-masing. “Bisa tunai, bisa juga swap dengan saham yang dimiliki Total di luar negeri, “Alam menegaskan