JAKARTA – Elia Massa Manik, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) berkomitmen untuk tidak bersantai-santai dengan tugas barunya. Ia mengaku langsung menjalin komunikasi dengan anggota direksi lain dan bertekad akan membangun transparansi serta kualitas sumber daya manusia di perusahaan migas nasional terbesar itu.

“Saya dalam pengalaman sebelumnya ingin semua terbuka dan transparan,” kata Elia, usai dikukuhkan menjadi direktur utama dalam Rapat Umum Pemegang Saham Pertamina di Kantor Kementerian BUMN, Kamis (16/3).

Menurut dia, Pertamina adalah perusahaan besar dengan keberadaan anak perusahaan yang juga tidak sedikit, sehingga strategi untuk menjalankannya juga berbeda. Kualitas sumber daya manusia (SDM) harus bisa mengakomodir semua program dari pemerintah yang dibebankan kepada Pertamina.

“Biasanya kita mendapatkan pesan dari shareholder diharapkan saya bisa membentuk komunikasi tim yang solid. Kunci itu semua keterbukaan. Semua bertanggung jawab dan namanya perusahaan berkembang dan sustainable itu di SDM,” kata Elia.

Elia dipercaya untuk memimpin perusahaan induk usaha (holding) BUMN Perkebunan, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sejak 2016. Kala itu, holding BUMN perkebunan itu tengah menghadapi krisis keuangan karena utang yang menggunung. Holding BUMN perkebunan ini memiliki utang Rp 33,24 triliun pada semester I 2016. Utang ini merupakan konsolidasi dari 13 PTPN di bawah PTPN III. Utang ini harus segera dibereskan, sebab ke depan bisa mengganggu kinerja perseroan.

Di tangan Elia, jumlah direksi PTPN dipangkas maksimal tiga direksi. Sebelumnya, satu PTPN dapat mempunyai empat sampai lima direktur.

Berbagai cara dilakukan Elia Massa Manik untuk menyehatkan perusahaan di antaranya memangkas biaya produksi dan menggenjot produktivitas dan melakukan efisiensi jumlah direksi. Perubahan dimulai dari top management.

Tanri Abeng, Komisaris Utama Pertamina, mengaku senang atas terpilihnya Elia Massa Manik sebagai orang nomor satu di Pertamina. Menurut dia, dengan pengalaman yang dimiliki membuktikan leadership Elia bisa menggerakan tim work yang dibutuhkan perusahaan.

Tanri yakin Elia bisa membangun perusahaan berdasarkan kepercayaan yang sempat diragukan dalam manajemen Pertamina.

“Itu terbangun dari trust. Dirut baru mulai komunikasikan itu. Karena pertamina sudah punya struktur dan strategi. Dengan kapasitas yang dimiliki. Saya senang Pertamina punya dirut baru seperti Pak Massa Manik,” tandas Tanri.(RI)