Penyaluran solar subsidi oleh Pertamina.

JAKARTA – Antrian kendaraan pembeli solar subsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) pekan ini berangsur normal, menyusul langkah PT Pertamina (Persero) menggerojok pasokan minyak diesel itu hingga 200% diatas volume penyaluran normal harian.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir mengungkapkan, sejak Selasa, 23 April 2013 pihaknya telah meningkatkan pasokan solar bersubsidi, dengan menambah pasokan antara 5% sampai 200% di atas penyaluran harian normal, sesuai dengan kondisi masing-masing daerah.

Pada Minggu pagi, 28 April 2013, pantuan dari Pusat Komando Pengendalian Implementasi Kebijakan BBM PSO Pertamina  menunjukkan situasi penyaluran Solar Subsidi di SPBU di berbagai daerah dilaporkan normal dan lancar.

“Sesuai dengan komitmen kami, peningkatan penyaluran Solar Subsidi telah berhasil mengurai antrian pembeli di SPBU sejak Sabtu pagi dan hari ini dilaporkan situasi semakin kondusif karena stok Solar Subsidi di SPBU pada level sangat aman,” ujarnya.

Ali merinci, beberapa daerah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Aceh, dan Kepulauan Riau, penambahannya mencapai 100% hingga 200% selama masa normalisasi. Adapun, daerah-daerah di Kalimantan, Sulawesi, dan sebagian besar Sumatera tambahan pasokan berkisar 20% hingga 100%.

“Besaran penambahan pasokan Solar Subsidi disesuaikan dengan permintaan dalam rangka normalisasi situasi di masing-masing daerah,” tuturnya.

Untuk menjaga situasi terus berjalan kondusif, Pertamina telah menambah jumlah mobil tangki BBM, terutama Solar Subsidi dengan mengerahkan seluruh armada yang ada, melakukan alih pasokan ke terminal BBM terdekat untuk mempercepat pelayanan, menambah jam pelayanan terminal BBM, serta membuka pelayanan di hari Minggu. “Sehingga masyarakat tidak perlu resah dan khawatir mengenai ketersediaan Solar Subsidi di SPBU,” tukasnya.

Jateng Ditambah 183%

Dari catatan Dunia Energi, salah satu daerah yang mendapat tambahan pasokan solar subsidi cukup besar adalah Jawa Tengah (Jateng). Hal ini dilakukan Pertamina, guna menormalisasi ketersediaan Solar Subsidi di seluruh SPBU wilayah Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakart (DIY).

Penambahan pasokan solar yang disalurkan ke Jateng dan DIY mencapai 8.600 Kilo Liter (KL) per hari atau sekitar 183% dari penyaluran normal sebesar 4.800 KL. Selain Solar Subsidi, penyaluran Premium juga ditingkatkan hingga 120%, dari penyaluran rata-rata sekitar 9.700 KL menjadi 11.600 KL.

External Relation Pertamina Pemasaran Jateng & DIY, Heppy Wulansari menyatakan, di hari ketiga penambahan pasokan yakni pada Jumat, 26 April 2013, ketersediaan Solar Subsidi pada SPBU di wilayah Jateng & DIY berangsur normal. Namun pemantauan terus dilakukan, khususnya untuk wilayah-wilayah yang dilaporkan masih membutuhkan tambahan pasokan Solar Subsidi.

“Pertamina melakukan optimalisasi melalui pembentukan Posko Satgas untuk memantau penyaluran BBM, Instruksi ke Terminal BBM dan SPBU untuk beroperasi selama 24 jam, hingga penambahan 28 armada Mobil Tanki untuk melayani penyaluran BBM. Kerja keras ini untuk mempercepat penguraian antrian solar bersubsidi di Jawa Tengah,” tutur Heppy.

Untuk mempercepat penyaluran BBM ke SPBU, Pertamina juga tidak segan menggunakan pengawalan vorijdeer untuk Mobil Tanki yang mengirimkan pasokan Solar Subsidi ke wilayah-wilayah yang rawan macet seperti ke wilayah pantura khususnya Rembang yang sedang ada perbaikan jalan.

Optimalisasi penyaluran dibarengi dengan upaya untuk menjaga faktor safety (keselatan, red) dalam bertugas. Di setiap Terminal BBM dibuat posko kesehatan untuk memantau kesehatan dan ketahanan fisik para awak mobil tanki, agar tetap terjaga staminanya dalam melaksanakan tugas percepatan normalisasi ketersediaan Solar Subsidi di lapangan.

Di tengah upaya penambahan pasokan ini, Heppy juga mengharapkan peningkatan pengawasan dari semua pihak khususnya aparat maupun masyarakat agar tidak terjadi penyelewengan peruntukkan Solar Subsidi di lapangan.

(Abdul Hamid/duniaenergi@yahoo.co.id)