JAKARTA – PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), anak usaha PT PLN (Persero) akan mengumumkan pemenang tender pemilihan mitra  pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 3 berkapasitas 800 megawatt (MW) pada akhir 2017.

Iwan Agung Firstantara, Direktur Utama PJB,  mengatakan respon positif ditunjukkan para calon mitra.  PJB menseleksi sekitar 160-an perusahaan yang mengajukan diri untuk menjadi mitra.

Setelah seleksi, tinggal menyisakan lima perusahaan calon mitra. Selanjutnya penilaian akhir ditargetkan selesai Desember 2017.

“Seleksi terakhir tersisa lima perusahaan, ada konsorsium dan individu. Semua dari luar negeri. Paling tidak konsorsium ada dengan perusahaan Indonesia,” ujar Iwan saat ditemui di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Selasa (28/11).

Namun Iwan menolak membeberkan kelima perusahaan yang lolos dalam kualifikasi tersebut.

“Dua sampai tiga minggu lagi akan selesai seleksi pemilihan partnernya,” ungkap dia.

PJB tetap akan menjadi pemilik saham mayoritas pembangkit minimal 51% dan mitra sebesar 49%.

Dengan kepastian mitra, proses pembangunan pembangkit diharapkan akan rampung  sesuai jadwal yang ditetapkan pada 2021.

Ketepatan jadwal pembangunan pembangkit  disesuaikan dengan rampungnya pembangunan fasilitas produksi gas Jambaran Tiung Biru (JTB) di Gresik, Jawa Timur sebagai pemasok utama gas untuk PLTGU Jawa 3.

Dalam Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) antara PLN dan PT Pertamina (Persero)  harga gas yang dialirkan ke PLTGU Jawa 3  ditetapkan sebesar US$ 7,6 per MMBTU.

PLN akan mennyerap gas JTB sebesar 100 MMSCFD. Namun untuk kebutuhan gas PLTGU Jawa 3 hanya sekitar 80 MMSCFD. Sisanya akan dialokasikan ke pembangkit listrik lain yang membutuhkan.(RI)