JAKARTA – Dewan Energi Nasional (DEN) terus mendorong penggunaan kelapa sawit untuk bahan baku energi terbarukan untuk mengantisipasi habisnya cadangan minyak dan (migas) dan batu bara yang saat ini menjadi tulang punggung energi nasional.

“Sekarang kelapa sawit sudah tersedia banyak jadi jangan disia-siakan sawit itu.  Kita kan surplus, jangan semuanya jadi bahan seperti minyak goreng atau semua dijual dalam bentuk CPO (crude palm oil),” kata  Achdiat Atmawinata, anggota DEN.

Menurut Achdiat, pemerintah saat ini sudah berada dijalan yang benar terkait penerapan kebijakan pemerintah yang mencampur 20% biodiesel ke solar atau yang dikenal B20. Ini akan menjadi alternatif energi baru terbarukan menggantikan bahan bakar konvensional.

“Saya yakin biodiesel bisa menggantikan itu. Indonesia merupakan Arab Saudi untuk biodiesel dan bakal menjadi penghasil terbesar dunia” tambah dia.

Dalam Rancangan Umum Energi Nasional (RUEN), kandungan bahan bakar nabati jenis biodiesel pada solar yang saat ini baru sebanyak 20% akan ditingkatkan. Pada 2025, mandatory biodiesel akan ditingkatkan menjadi 23% dan ditargetkan akan terus ditingkatkan pada 2050 menjadi 31%.(RI)