JAKARTA – PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), emiten kontraktor jasa tambang, melalui anak usahanya PT Bukit Makmur Mandiri Utama (Buma) meraih tambahan kontrak jasa pertambangan dari PT Tadjahan Antang Mineral senilai kurang lebih Rp3,8 triliun.

Dalam keterangannya, Kamis (10/11), manajemen Delta Dunia menyebutkan, kontrak Tadjahan Antang merupakan perpanjangan kontrak yang sebelumnya ditandatangani pada Agustus 2015. Tadjahan Antang memiliki tambang batu bara di Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

Delta Dunia ditargetkan produksi 147 juta bank cubic meter (bcm) untuk pengupasan lapisan tanah penutupan (overburden removal) dan 28 juta ton batu bara.

21 perusahaan tambang setujui amendemen KK dan PKP2B

Perseroan melalui Buma merupakan perusahaan penyedia jasa pertambangan batu bara terbesar kedua di Indonesia. Umumnya, pelanggan utama perseroan telah menjalin kontrak kerja jangka panjang yang berkesinambungan, seperti PT Berau Coal, PT Adaro Indonesia dan PT Kideco Jaya Agung yang rata-rata baru berakhir pada 2018-2019.

Selain kemitraan jangka panjang, pada 2015 Buma berhasil mendapatkan dua pelanggan baru, yakni PT Multi Tambangjaya Utama dan PT Sungai Danau Jaya

Hingga sembilan bulan pertama 2016, Delta Dunia mencatat produksi batu bara milik klien 24,8 juta ton, relatif stabil dibanding periode yang sama 2015 sebesar 24,9 juta ton.

Laporan operasional perseroan menyebutkan, sepanjang sembilan tahun ini, produksi pada Agustus tercatat sebagai level tertinggi sebesar 3,3 juta ton dan terendah pada Maret yang hanya 2,3 juta ton.

Sepanjang tahun lalu, produksi batu bara milik klien Delta Dunia mencapai 300 juta ton yang berasal dari sembilan klien perusahaan batu bara.

Untuk pemindahan lapisan tanah penutup (overburden removal), hingga kuartal III 2016 Delta Dunia membukukan 213,3 juta bcm, lebih besar dibanding periode yang sama 2015 sebesar 201,4 juta bcm. Overburden terbesar dicetak pada Agustus  sebesar 29,2 juta bcm, sementara terendah pada Maret sebesar 19,4 juta bcm.

“Pada 2016, perseroan akan melanjutkan berbagai inisiatif peningkatan kinerja untuk tetap menjadi yang terbaik. Sehingga, pada saat pasar kembali pulih, kami sudah dalam posisi siap menyongsong pertumbuhan,” kata Hagianto Kumala, Direktur Utama Delta Dunia.(AT)