JAKARTA – PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), emiten kontrak jasa pertambangan, melalui anak usaha PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) meraih kontrak baru menggarap tambang PT Indonesia Pratama, anak usaha PT Bayan Resources Tbk (BYAN) di Tabang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Kontrak jasa pertambangan yang diraih Delta Dunia senilai Rp14 triliun atau setara US$1 miliar.

Manajemen Delta Dunia dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/5), menyebutkan volume pengupasan lapisan tanah penutup (overburden removal) ditargetkan sebesar 287 juta bank cubic meters (bcm) dan produksi batu bara sebesar 96 juta ton. Selain itu, Delta Dunia akan mengerjakan pengangkutan batu bara sebesar 95 juta ton.

Kontrak berdurasi delapan tahun hingga Desember 2025 dengan rata-rata produksi tahunan setelah ramp-up sebesar 38 juta-42 juta bcm overburden removal dan 12 juta-14 juta ton batu bara. Produksi ditargetkan mulai Juli 2018.

Sebelum meraih kontrak Indonesia Pratama, BUMA juga telah menandatangani tiga lainnya senilai US$1 miliar. Dengan tambahan kontrak Indonesia Pratama, BUMA telah meraih kontrak baru senilai US$2 miliar sepanjang 2018, sehingga total order book BUMA menjadi US$7 miliar.

Menurut manajemen Delta Dunia, BUMA masih terus melanjutkan pembicaraan, baik terkait perpanjangan kontrak maupun kontrak baru. BUMA tetap fokus untuk mencapai keberlanjutan jangka panjang dan menghasilkan pertumbuhan yang menguntungkan.(AT)