Site Binungan

JAKARTA – PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), emiten kontraktor jasa pertambangan, membukukan laba bersih US$37,08 juta pada 2016, dibanding tahun sebelumnya yang merugi US$8,3 juta. Selain ditopang kenaikan pendapatan, kinerja keuangan perseroan yang positif juga didukung turunnya pos beban lain-lain.

Laporan keuangan yang dirilis Senin (20/3), menyebutkan pendapatan Delta Dunia sepanjang tahun lalu mencapai US$611,23 juta, naik 8 persen dibanding raihan 2015 sebesar US$565,61 juta.

Empat klien yang memberikan kontribusi pendapatan terbesar adalah PT Berau Coal, PT Kideco Jaya Agung, PT Adaro Indonesia dan PT Sungai Dana Jaya. Berau, anak usaha PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) tercatat sebagai klien dengan kontribusi terbesar pada tahun lalu sebesar US$348,94 juta atau 57 persen dari total pendapatan.

Pada tahun lalu, Delta Dunia melalui anak usahanya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) telah meraih perpanjangan kontrak jasa tambang dari Berau senilai US$3 miliar. Perseroan akan mengerjakan jasa tambang untuk proyek Lati dan Binungan di Berau, Tanjung Redeb, Kalimantan Timur.

Untuk proyek Lati, Delta Dunia ditargetkan melakukan pengupasan lapisan tanah penutup (overburden removal) sebesar 1.360 juta bank cubic meter (bcm) dan produksi volume batu bara 112 juta ton. Periode kontrak tersebut berlaku hingga seumur tambang atau hingga 2025.

Sementara itu, untuk proyek Binungan perseroan akan melakukan overburden removal sebesar 300 juta bcm dan produksi batu bara 33 juta ton dengan periode kontrak hingga 2020.

Selain mencatat kenaikan pendapatan, Delta Dunia juga berhasil menekan beban pokok hingga hanya naik 1,7 persen menjadi US$447,35 juta dibanding 2015 sebesar US$439,77 juta. Langkah efisiensi pada beban pokok membuat perseroan mencatat laba kotor US$163,87 juta, naik 30,23 persen dibanding 2015 sebesar US$125,83 juta.

Penurunan beban lain-lain sebesar 74,72 persen menjadi US$12,76 juta pada tahun lalu juga berhasil menutup kenaikan  pos beban usaha, dan beban keuangan. Penurunan beban lain-lain mencakup penurunan keruguan atas penyelesaian derivatif, penurunan nilai dan rugi selisih kurs yang sudah tidak tercatat lagi pada tahun lalu dibanding mencapai US$13,5 juta.

Selain itu, perseroan juga mencatat kenaikan pada pos pendapatan lain-lain. Seiring dengan itu, Delta Dunia membukukan laba sebelum pajak US$60,7 juta dibanding 2015 yang mencatat rugi sebelum pajak sebesar US$5,78 juta.(AT)