Panel pembangkit listrik tenaga surya.

KARANGASEM – Awal pekan ini Bali mendapat tambahan pasokan energi cukup besar, setelah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik meresmikan delapan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Pulau Dewata tersebut.

Delapan PLTS itu adalah PLTS Karangasem berkapasitas 1 Megawatt peak (MWp) per tahun, kemudian PLTS Bangli berkapasitas 1 MWp per tahun, serta enam unit PLTS lain di Bali yang kapasitas total 15 Kilowatt peak (KWp) per tahun.

Untuk  PLTS Karangasem dan PLTS Bangli saat ini sudah dalam status On Grid (sudah masuk dalam sistem kelistrikan PLN, red). Sedangkan enam PLTS lainnya yang berkapasitas total 15 KWp masih dalam status Off Grid (belum masuk sistem kelistrikan PLN, red).

Menteri ESDM menyebutkan, pembangunan PLTS di Karangasem dan Bangli merupakan yang terbesar di Indonesia saat ini, yaitu mencapai 1 MWp. Tahun depan, menurutnya Kementerian ESDM akan membangun lagi PLTS dengan kapasitas lebih besar.

“Hari ini kita menyaksikan satu momen bersejarah bahwa energi baru terbarukan harus kita seriusi pengembangannya,” kata Menteri ESDM dalam sambutannya di peresmian delapan PLTS itu pada Senin, 25 Februari 2013.

Turut hadir dalam peresmian itu Gubernur Bali, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Rida Mulyana, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Direktur Utama PT PLN (Persero), Bupati Karangasem, Bupati Bangli, dan Bupati Klungkung.

Direktur Jenderal EBTKE, Rida Mulyana menyebutkan, pembangunan delapan PLTS ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah kepala keluarga yang mendapatkan aliran listrik di Bali. Menurutnya, sepanjang 2012 pemerintah telah membangun sejumlah PLTS di Indonesia dengan kapasitas total hampir 4,8 MW, yang tersebar di 117 lokasi, termasuk enam diantaranya di Bali.

Luas tanah yang digunakan untuk pemasangan panel surya PLTS yang baru diresmikan itu, mencapai 1,2 hektar dan menghasilkan 1 MW. Masing-masing PLTS 1 MWp yang terinterkoneksi (tersambung) dengan jaringan PLN tersebut, akan menghasilkan listrik sebesar 2.880.080,00 Kilowatt hours (KWh) dengan masa operasi 20 tahun.

(Iksan Tejo / duniaenergi@yahoo.co.id)