JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Darma Henwa Tbk (DEWA), perusahaan jasa kontraktor pertambangan, menyetujui perubahan susunan direksi, seiring pengunduran diri Ricardo Gelael sebagai komisaris perseroan. “Pemegang saham menerima pengunduran diri Ricardo Gelael sebagai komisaris,” ungkap Faisal Firdaus, Presiden Direktur Darma Henwa di Jakarta, Jumat (12/5).

Selain Ricardo Gelael, pemegang saham juga menyetujui pengunduran diri Thekepat Gopal Sridhar sebagai Direktur. RUPSLB juga mensahkan pengangkatan Faisal Firdaus sebagai Presiden Direktur menggantikan Wachjudi Martono.

Dewan Komisaris Darma Henwa mencakup presiden komisaris, Suadi Atma. Serta komisaris, yang diisi Goris Mere, Endang Ruchijat, Kanaka Puradiredja dan Hannibal S.Anwar.

Untuk posisi direksi, Faisal Firdaus akan dibantu direksi lainnya Ivi Sumarna Suryana, Agus Effendi, dan Djajeng Pristiwan Andalaswanto.

Hingga akhir 2016 total aset Darma Henwa mencapai US$381,3 juta atau meningkat 2% (year-on-year). Adapun, ekuitas perseroan per akhir Desember 2016 meningkat 0,2 % menjadi US$225,1 juta.

Darma Henwa membukukan pendapatan sebesar US$259,1 juta pada tahun lalu, meningkat 8% dibanding tahun sebelumnya. Alhasil, laba bersih 2016 meningkat 18% menjadi US$549,9 ribu.

Menurut Faisal, hingga akhir 2016 Darma Henwa menangani proyek batubara Bengalon di Kalimantan Timur milik PT Kaltim Prima Coal, proyek batubara Asam Asam Kaltim milik PT Arutmin Indonesia dan proyek batubara Santui Kalimantan Selatan dari PT Cakrawala Langit Sejahtera. Serta proyek jasa pelayanan pelabuhan PT Dire Pratama di Lubuk Tutung, Kalimantan Timur.

“Pertumbuhan kinerja perseroan ditopang dari kenaikan volume produksi lapisan penutup dan batu bara,” tandas Faisal.(RA)