JAKARTA – Pemerintah harus memastikan rencana memberikan penugasan langsung kepada PT PLN (Persero) dalam mengelola wilayah kerja panas bumi disertai jaminan ketersediaan listrik dengan harga termurah yang bisa langsung diserap.

Satya W Yudha, Wakil Ketua Komisi VII DPR, mengatakan penugasan mengelola wilayah panas bumi kepada PLN akan menciptakan integrasi pengelolaan listrik panas bumi yang lebih baik, sehingga tidak perlu lagi negosiasi berkepanjangan terkait penetapan harga. Apalagi selama ini PLN menjadi off taker utama listrik panas bumi.

“Kita harap tidak timbul pembengkakan harga. Jadi penguasaan hulu sama hilir terintegrasi langsung, harusnya lebih efisien jadi harus dipersyaratkan untuk WKP yang diserahkan PLN harus bisa jauh lebih kompetitif dari pada WKP yang dikerjakan pihak lain,” kata Satya kepada Dunia Energi, Kamis (2/2).

Pemerintah memutuskan untuk memberikan izin kepada PLN dalam memilih WK panas bumi. Hal itu bertujuan agar bisa dilakukan percepatan penyerapan panas bumi untuk energi listrik.

Selama ini, PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) sudah terlebih dulu mendapatkan penugasan dari pemerintah dan menjadi salah satu pengembang terbesar panas bumi di tanah air.
Menurut Satya. kehadiran PLN yang mendapat tugas mengelola panas bumi tidak akan menganggu bisnis PGE, karena justru bisa bersinergi antar sesama Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Tidak akan ada persaingan jika WKP sudah ada kepemilikan, makanya yang kita minta yang dimliki PLN harusnya bisa menciptakan harga yang jauh lebih kompetitif,” katanya.

Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan pemerintah menghendaki PLN untuk bisa mengelola panas bumi secara langsung melalui penugasan langsung dengan harapan turut meningkatkan percepatan rasio elektrifikasi nasional, khususnya melalui pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dengan harga yang terjangkau.

“Yang penting untuk listrik ada dua. Pertama, ketersediaan, ada yang bilang supaya tidak mati-mati. Kedua yang jauh lebih penting, listrik dengan harga terjangkau,” tandas Jonan.(RI)