tambang nikel

Penambangan nikel PT Aneka Tambang (Persero) Tbk di Pomalaa.

JAKARTA – Upaya PT Aneka Tambang (Persero) Tbk untuk menambah jumlah cadangan tambangnya tampak sangat serius. Dalam sebulan saja, yakni sepanjang Juni 2013, perusahaan negara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kode ANTM ini, rela mengucurkan hingga Rp 19,8 miliar untuk membiayai kegiatan eksplorasi.  

Seperti dituturkan Sekretaris Perusahaan ANTM, Tri Hartono pada Senin, 17 Juli 2013,  kegiatan eksplorasi ANTM di bulan Juni 2013 berfokus pada komoditas nikel, emas, bauksit, dan batubara dengan jumlah pengeluaran preliminary sebesar Rp19,8 miliar.

Untuk emas, di bulan Juni 2013 kegiatan eksplorasi ANTM dilaksanakan di daerah Pongkor dan Papandayan, Jawa Barat; Cibaliung, Banten; dan Batulicin, Jambi, dengan biaya sebesar Rp13,8 miliar.

Di wilayah Pongkor, ANTM melakukan pemetaan geologi, core logging, percontoan core, pemboran, analisa gravity dan core, serta evaluasi dan modeling geologi. Kegiatan eksplorasi di daerah Papandayan mencakup pemetaan geologi, core logging, hand auger/soil sampling, percontoan core dan batuan, pemboran, geofsika magnet, pengukuran lintasan bor, pengukuran lintasan GF, pengukuran lintasan geokimia, percontoan dan uji pointload, analisa core/rock/soil, serta evaluasi dan modeling geologi.

Di wilayah Cibaliung, Banten, ANTAM melakukan pemetaan geologi, core logging, percontoan lapisan tanah, percontoan core dan batuan, pengeboran serta evaluasi dan modelling geologi. Sedangkan kegiatan eksplorasi di area Batulicin, Jambi meliputi pemetaan geologi, core logging, percontoan core, batuan, dan TSG serta evaluasi dan modeling geologi.

Eksplorasi Nikel

Eksplorasi nikel ANTM di bulan Juni 2013, kata Tri Hartono, dilakukan di daerah Buli, Maluku Utara; Pomalaa, Sulawesi Tenggara; serta Pulau Gag, Papua Barat. Di wilayah Buli, Maluku Utara, ANTM melakukan pemetaan geologi semi detail, pengukuran topografi, pengukuran grid bor dan geofisika, pemboran, core logging, percontoan core, pet/min, dan XRD serta pengukuran SG dan MC.

Sedangkan kegiatan eksplorasi nikel di wilayah Pomalaa, Sulawesi Tenggara, terdiri dari pemetaan geologi semi detail, pemboran, core logging, percontoan core, pengukuran density dan MC, pengukuran grid, dan pengukuran polygon.

“Di Pulau Gag, ANTM melakukan pemboran, core logging, percontoan core, pengukuran batas dan grid, serta pengukuran density dan MC. Total biaya eksplorasi nikel selama bulan Juni 2013 mencapai Rp3,5 miliar,” jelas Tri lagi.

Untuk komoditi bauksit, menurut Tri, ANTM melakukan eksplorasi di wilayah Tayan dan Munggu Pasir, Kalimantan Barat yang terdiri atas pengukuran geologi detail, test pitting, test pit logging, dan percontoan dengan total biaya selama bulan Juni 2013 mencapai Rp2,3 miliar.

Sedangkan eksplorasi batubara, selama Juni 2013 dilakukan ANTM di daerah Tebo, Jambi yang terdiri

dari pemetaan geologi, pengukuran lintasan, percontoan dan pengeboran. “ANTM membelanjakan Rp242,3 juta untuk eksplorasi batubara di periode tersebut,” pungkas Tri.

(Iksan Tejo / duniaenergi@yahoo.co.id)