JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menerbitkan izin produksi selama 30 tahun kepada PT Dairi Prima Mineral, anak usaha PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Seiring dengan terbitnya izin tersebut, Dairi Prima akan segera mengoperasikan tambang timbal dan seng di Sidikalang, Sumatera Utara.

Andrew Neale, Chief Executive and Presiden Direktur Bumi Minerals, mengatakan terbitnya izin produksi merupakan salah satu langkah maju dalam pengembangan proyek Dairi Prima.

“Saya dan semua pemangku kepentingan perusahaan mengapresiasi upaya Tim Dairi Prima dan rekan-rekan di Kementerian ESDM yang telah mewujudkannya,” ujar dia, Selasa (19/12).

Dairi Prima memiliki deposit mineral yang dikenal dengan Anjing Hitam (Black Dog) yang merupakan salah satu deposit timah hitam yang belum banyak dikembangkan di dunia. Deposit Dairi Prima tercatat sebesar 1,2 juta ton seng, 0,7 juta ton timbal dan lebih dari tiga juta ounce perak.

Deposit mineral Dairi Prima akan dibawa ke fasilitas produksi yang menggunakan kombinasi pertambangan bawah tanah dan pabrik pengolahan konvensional, hingga menghasilkan konsentrat timah dan seng terpisah.

Perseroan menargetkan produksi biji seperti yang telah dijabarkan dalam studi kelayakan yang telah disetujui adalah menjadi sebesar 1.000.000 ton bijih per annum.

Sember daya lainnya yang terkandung di dalam konsesi yang sama, dikenal sebagai Lae Jahe (Ginger Creek), yang belum sepenuhnya didefinisikan.  Lae Jahe secara geologis, diperkirakan mengandung jumlah seng, timah dan perak yang sama, dan akan diproduksi Deposit Anjing Hitam.(AT)