JAKARTA – Rencana pengoperasian (on stream) Central Processing Plant (CPP) Matindok di Kabupaten  Banggai, Sulawesi Tengah yang dikelola PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) pada akhir 2016 akan meningkatkan produksi gas nasional. Rony Gunawan, Direktur Utama Pertamina EP, mengatakan Commissioning CPP Matindok  dijadwalkan Oktober 2016.

“Hingga akhir Juli 2016, kemajuan EPC fasilitas produksi Matindok mencapai 91,34% dan sudah memasuki tahap pre-commissioning (telah melakukan test package),” ujar Rony.

Menurut Rony, fokus pengembangan yang dilakukan Pertamina EP ke depan adalah gas. Saat ini, selain memiliki proyek pengembangan gas baik yang sudah berjalan maupun sedang dalam proses EPC di beberapa lokasi

“Kami berusaha juga mencari minyak, tapi yang banyak ditemukan memang gas. Sekarang kita punya proyek gas Jawa, Donggi, dan Matindok. Sekarang juga jalan Pakugajah dan Pacing. Ke depan, kami eksplorasi Kepudan, dekat Tangguh,” ungkap Rony.

Pertamina EP tercatat sudah mengoperasikan dua CPP, Gundih di Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah dengan kapasitas produksi gas mencapai 50 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan CPP Donggi di Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah dengan kapasitas produksi gas mencapai 50 MMSCFD,

Untuk CPP yang dalam proses EPC, antara lain: Pakugajah Development Project di Sumatera Selatan, dengan kapasitas produksi gas sebesar 45 MMSCFD, CPP Matindok di Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah dengan kapasitas produksi gas sebesar 55 MMSCFD, Pondok Makmur Development Project di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, dengan kapasitas produksi gas sebesar 37 MMSCFD, serta Project Pengembangan Cikarang – Tegal Pacing di Karawang, Provinsi Jawa Barat dengan kapasitas produksi gas sebesar 14 MMSCFD

Kemudian untuk lapangan – lapangan yang memiliki potensi gas tinggi antara lain Subang Field dengan kapasitas produksi sekitar 300 MMSCFD dan Asset 2 terutama di Pendopo Field sekitar 440 MMSCFD.

Selain dengan project pengembangan gas dan optimalisasi lapangan diatas, Pertamina EP juga mempersiapkan tenaga kerja yang ahli di bidang prosesing gas, agar dalam menjalankan bisnis tersebut kami bisa secara efektif dan efisien.

Berly Martawardaya, pengamat energi dari Universitas Indonesia, mengatakan peningkatan pasokan gas di Indonesia melalui CPP Matindok adalah hal yang sangat positif dan ditunggu-tunggu di tengah meningkatnya konsumsi gas dan switching dari minyak/batu bara.

“Ini akan mendorong industri dan meningkatkan ketahanan industri di tanah air,” tegas dia. (***)