JAKARTA – PT Citatah Tbk (CTTH), emiten bebatuan, menargetkan pendapatan dari penjualan ekspor pada 2016 naik 25% dibanding tahun lalu Rp39,45 miliar. Target kenaikan penjualan ekspor akan ditopang penunjukkan agen baru di Malaysia dan Myanmar. Perseroan juga mencatat telah mendapat pesanan lebih dari Rp30 miliar untuk slab dan tile ke Malaysia, Myanmar, Korea dan Australia.

“Hingga saat ini, pesanan untuk penjualan domestik dan ekspor telah lebih dari Rp280 miliar, 27% lebih tinggi dari pendapatan 2015,” kata Taufik Johannes, Presiden Direktur Citatah, dalam laporannya, Selasa (19/4).

Menurut Taufik, sebagian besar permintaan dari pasar ekspor untuk marmer pada tahun lalu berasal dari Tiongkok dan Korea Selatan. Namun, dengan perlambatan permintaan hingga 50% dari dua pasar utama tersebut, pendapatan perseroan dari ekspor turun 14%.

Untuk itu, pada tahun ini Citatah telah mengalihkan konsentrasi ekspor ke pasar lain, yakni Malaysia, Myanmar dan Amerika Serikat. Pada tahun ini, perseroan telah mendapatkan dan mengirim produknya ke proyek-proyek apartemen di Kuala Lumpur.

Taufik mengungkapkan pada tahun ini Citatah juga secara bertahap beralih ke segmen pasar menengah domestik untuk memasok produk marmer lokal yang lebih terjangkau karena tidak ada dampak apresiasi nilai tukar mata uang asing pada harga pasar domestik.

“Target pasar akan meliputi apartemen di luar CBD Jakarta, hotel-hotel dan resort di Bali,” katanya.

Sepanjang 2015, Citatah mencatat pendapatan Rp220,74 miliar, naik7% dibanding realisasi tahun sebelumnya Rp206,22 juta. Kenaikan pendapatan didorong penjualan domestik yang meningkat 13,4% menjadi Rp181,29 miliar.(AT)