JAKARTA – PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA), emiten pertambangan bauksit, akan menjaminkan seluruh kepemilikan 30% sahamnya di PT Well Harvest Winning Alumina Refinery senilai US$58,81 juta untuk memperoleh fasilitas kredit US$820 juta.

Fasilitas kredit tersebut akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) bauksit menjadi alumina tahap I dan II. Serta untuk melakukan refinancing atas fasilitas kredit yang telah ditarik sebesar US$380 juta yang digunakan untuk pembangunan smelter tahap I.  Pembangunan smelter tahap I ditargetkan tuntas pertengahan 2016. Sementara untuk tahap II diproyeksi selesai pada 2018.

Manajemen Cita Mineral dalam keterbukaan informasinya menyebutkan fasilitas kredit yang diterima berupa fasilitas term loan (secured commercial term loan facility/TLF) sebesar US$800 juta dan fasilitas modal kerja US$20 juta. Fasilitas kredit tersebut memiliki jatuh tempo 5 tahun, 7 tahun dan 10 tahun dengan tingkat suku bunga Libor plus 3,5% hingga 5%.

Well Harvest melalui fasilitas kredit sebesar US$820 juta akan bisa melanjutkan pembangunan smelter tahap I dan II hingga mencapai kapasitas produksi alumina sebesar dua juta ton per tahun.

Disisi lain, Cita Mineral dan anak usahanya dapat mempertahankan kelangsungan operasinya karena akan menjadi pemasok utama bahan baku bauksit bagi Well Harvest.

Pada 2012, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberlakukan Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2012 mengenai pembatasan ekspor bijih mineral dan peningkatan nilai tambah mineral melalui kegiatan pengolahan dan pemurnian. Aturan tersebut kemudian membuat Cita Mineral menggandeng mitra untuk mempersiapkan pembangunan smelter.

Selain perseroan, pemegang saham Well Harvest adalah China Hongqiao Group Limited yang menguasai 50% saham. Sisanya, dikuasai Winning Investment (HK) Company Limited sebesar 10% dan Shandong Weiqiao Aluminium&Electricty Co, Ltd yang menguasai 5% saham.(AT)