JAKARTA – PT Chevron Pacific Indonesia kembali merevisi rencana pengembangan (Plan of Development/PoD) blok migas laut dalam atau Indonesia Deepwater Development.

Arcandra Tahar, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan setelah dikonfirmasi langsung ke Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), Chevron akhirnya merevisi PoD belum lama ini.

“Proposal yang waktu itu ada tambahan info sudah masuk. Kami sedang review sekarang,” kata Arcandra saat ditemui di Kementerian ESDM, Senin malam (8/10).

Menurut Arcandra, proposal baru dari Chevron sudah meniadakan blok Makassar Strait yang sengaja dikeluarkan dengan tidak diperpanjangnya kontrak Chevron yang habis pada 2021.

Perusahaan asal Amerika Serikat itu menganggap dengan kondisi sekarang keberadaan Blok Makassar Strait dalam proyek IDD justru merugikan dan tidak ekonomis.

“Sudah tanpa Makassar Strait, kan waktu itu sudah dibilang tanpa itu,” tukas dia.

Chevron (sebagai operator) menguasai 63% hak partisipasi di Proyek IDD (secara agregat), bersama mitra joint venture lainnya, yakni ENI, Tip Top, Pertamina Hulu Energi, dan para mitra Muara Bakau.

Proyek IDD tahap pertama, Lapangan Bangka telah berproduksi sejak Agustus 2016 dan menghasilkan delapan kargo gas alam cair (LNG) yang dikapalkan dari Terminal LNG Bontang, Kalimantan Timur. Chevron sebelumnya menargetkan gas bisa menyembur dari proyek IDD tahap kedua pada periode 2023 – 2024.

Tarik ulur proyek IDD sempat sengit terjadi pada Juni lalu saat Chevron menyodorkan tiga kali revisi biaya pengembangan IDD hanya dalam rentan waktu 1×24 jam.

Pemerintah meminta efisiensi biaya terus ditingkatkan dalam proyek IDD lantaran harga minyak dulu saat PoD pertama disodorkan telah berbeda dengan harga minyak saat ini.

Arcandra mengatakan dalam revisi PoD yang baru ini pun sebenarnya sudah ada nilai investasi baru yang disodorkan Chevron.

Pre FEED Masela

Selain IDD, SKK Migas telah menerima hasil Pre Front End Engineering Design (FEED) Lapangan Abadi, Blok Masela. SKK Migas akan langsung bergerak cepat dalam kelanjutan pengembangan gas Masela.

“Masela sekarang sudah selesai Pre FEED-nya cuma memang akan kami meeting-kan lagi,” kata Arcandra.

Setelah Pre FEED, proses selanjutnya yang akan dilalui adalah FEED dan dilanjutkan tender Engineering Procurement and Construction (EPC). “PoD nanti setelah FEED,” tandas Arcandra.(RI)