JAKARTA – Chevron Indonesia Company berkomitmen menggarap proyek minyak dan gas (migas) Bangka di Kalimantan Timur hingga mencapai produksi puncak sebesar 110 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) gas. Yanto Sianipar, Senior Vice President Policy, Government and Public Affairs Chevron, mengatakan saat ini fokus utama Chevron adalah memaksimalkan Proyek Bangka yang  memiliki potensi cukup besar. Selain menghasilkan gas, proyek Bangka diproyeksikan akan menghasilkan 4.000 barel kondensat per hari.

“Sementara ini baru Bangka, nanti kita update. Disana kan kapasitas terpasangnya sekitar 100-an cubic feet” kata Yanto seusai mengadakan pertemuan dengan Luhut Binsar Pandjaitan, Pelaksana Tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman, Senin (5/9).

Lebih lanjut Yanto menyatakan belum bisa membeberkan detail proses pada saat ini dan hanya membahas update kegiatan bisnis Chevron secara umum kepada pemerintah. “General saja dulu. Bisnis update ajabisnis Chevron di Indonesia” tukasnya.

Proyek Bangka  merupakan salah satu bagian dari program khusus pemerintah yang gencar mendorong para kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi di wilayah laut dalam (Indonesian Deepwater Development/IDD).

Chevron Indonessia sendiri memegang 62 % saham kepemilikan di Proyek Bangka dengan mitra joint venture lainnya yaitu Eni dengan kepemilikan sebesar 20% dan Tip Top sebesar 18%.(RI)