JAKARTA – Tiga bulan sejak diangkat menjadi presiden direktur PT Freeport Indonesia, anak usaha Freeport-McMoRan Inc pada November 2016, Chappy Hakim menyatakan mundur dari orang nomor satu perusahaan yang mengelola tambang emas dan tembaga Grasberg, Papua itu, Sabtu (18/2). Chappy yang juga pensiunan jenderal bintang dan mantan Kepala Staf Angkatan Udara TNI itu akan kembali ke posisinya semula sebagai penasehat Freeport.

Menurut Chappy, menjadi kehormatan untuk menjabat sebagai presiden direktur Freeport Indonesia dan menaruh hormat pada perusahaan dan anggota-anggota timnya yang berbakat. Namun, menjabat sebagai presiden direktur memerlukan komitmen waktu yang luar biasa.

“Saya telah memutuskan bahwa demi kepentingan terbaik bagi Freeport dan keluarga saya, saya mengundurkan diri dari tugas-tugas saya sebagai presiden diirektur dan melanjutkan dukungan saya kepada perusahaan sebagai penasehat,” ungkap Chappy.

Richard C. Adkerson, Chief Executive Officer dan President Freeport-McMoRan, menyampaikan terima kasih kepada Chappy atas sumbangsihnya.

“Kami memahami bahwa ini adalah keputusan yang sulit dibuat oleh Pak Chappy. Kami menyampaikan apresiasi atas jasa-jasa dan dukungan beliau terhadap perusahaan. Kami berharap untuk terus dapat menerima nasehat-nasehat dan saran-saran beliau,” tandas Adkerson.

Mundurnya Chappy dilakukan ditengah kondisi Freeport yang harus mengikuti aturan baru pemerintah terkait status kontrak pertambangan. Freeport yang saat ini memegang kontrak karya pertambangan yang akan berakhir pada 2021 harus merubah status istimewanya tersebut menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK) agar tetap bisa melakukan ekspor konsentrat tembaga.(RA)