JAKARTA – PT Central Omega Resources Tbk (DKFT), emiten tambang nikel, mengalokasikan dana sebesar US$350 juta untuk pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel tahap II. Proses pembangunan smelter nikel tahap II akan dilakukan pada 2019. Smelter tahap II ditargetkan dapat memproduksi 200 ribu ton NPI per tahun.

Kiki Hamidjaja, President Direktur Central Omega, mengatakan 70% dana akan berasal dari pinjaman sindikasi dan sebesar 30% dari modal internal. “Bank Exim nantinya yang akan menjadi leader untuk pinjaman sindikasi. Dari total investasi smelter tahap II, sebesar US$ 150 juta untuk membangun power plant,” kata Kiki.

Menurut dia, pembangunan pabrik pengolahan nikel menjadi nickel pig iron (NPI) tahap II akan menggunakan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF). Dengan demikian, dibutuhkan pembangkit listrik berkapasitas 150 megawatt (MW).

Sejak larangan ekspor mineral mentah (ore) diberlakukan, kegiatan penambangan nikel Central Omega terhenti. Sepanjang 2014-2015, perseroan tidak mencatat penjualan.

Central Omega memproyeksikan smelter nikel tahap I akan mulai beroperasi pada 2017 sebesar 72.500 ton. Smelter yang berlokasi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, ditargetkan bisa berproduksi penuh pada 2018 sebesar 100.000 ton nickel pig iron (NPI).(RA)