JAKARTA – PT Bumi Resources Tbk (BUMI), produsen batu bara thermal terbesar di Indonesia, hingga sembilan bulan 2016 telah menjual 64,6 juta ton batu bara, naik 10,7% dibanding periode yang sama tahun lalu 58,4 juta ton. Hingga akhir tahun, perseroan menargetkan volume penjualan bisa melebihi 85 juta ton.

Dileep Srivastava, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Bumi Resources, mengungkapkan peningkatan penjualan terutama terjadi pada periode Juli-September, baik yang dibukukan PT Kaltim Prima Coal (KPC) maupun PT Arutmin Indonesia.

“Penjualan batu bara Arutmin naik 37,5% menjadi 7,9 juta ton pada kuartal III 2016 dibanding periode yang sama tahun lalu 5,7 juta ton,” kata Dileep dalam keterangan tertulisnya.

Proyek tambang batubara IndoMet Coal, BHP Billiton di Kalteng.

KPC juga mencatat peningkatan penjualan sebesar 16,2% menjadi 14,8 juta ton pada periode Juli-September tahun ini dibanding periode yang sama tahun lalu 12,7 juta ton.

KPC sepanjang sembilan bulan tahun ini tercatat telah menjual 44,5 juta ton batu bara. Pada periode yang sama, Arutmin menjual 20,2 juta batu bara.

Peningkatan volume penjualan batu bara Bumi Resources seiring dengan peningkatan volume produksi sebesar 4,5% menjadi 62,7 juta ton pada periode Januari-September 2016. Peningkatan volume produksi terutama berasal dari peningkatan jumlah produksi Arutmin sebesar 43,9% menjadi delapan juta ton pada kuartal III, naik dibanding periode yang sama tahun lalu 5,5 juta ton.

Menurut Dileep, untuk realisasi harga rata-rata batu bara hingga September 2016 sebesar US$40,1 per ton, turun 12,4% dibanding periode yang sama tahun lalu US$45,7 per ton. Hal ini disebabkan kondisi pasar dan pelaksanaan kontrak-kontrak sebelumnya.

“Namun, harga jual rata-rata mulai menunjukkan tren peningkatan sejak kuartal II 2016 dan diharapkan terus membaik pada kuartal IV dan tahun 2017,” tandas Dileep.(AT)