JAKARTA – Proyek emas Poboya di Palu, Sulawesi Tengah, satu dari tiga proyek yang dikembangkan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) bakal segera berproduksi.

Andrew Neale, Chief Executive Officer (CEO) Bumi Minerals, mengatakan manajemen telah bertemu dengan seluruh karyawan membahas perkembangan ketiga proyek, yaitu proyek timah Dairi di Sumatera Utara (80% dimiliki Bumi Minerals), Poboya di Sulawesi Tengah (menguasai 97%) , dan proyek tembaga dan emas di Gorontalo (menguasai 80%).

“Seluruh proyek terus kami kembangkan, proyek emas Poboya mengalami kemajuan yang signifikan dan diharapkan dapat segera berproduksi,” ujar Neale, Senin (26/2).

Proyek Poboya memiliki cadangan berdasarkan JORC (emas yang dapat ditambang secara ekonomi) sebesar 657.000 ons (3,43 juta ton dengan kadar 5,96 gram/ ton), Studi kelayakan dan AMDAL yang telah disetujui, dan telah memperoleh izin konstruksi (3 tahun) dan izin produksi (30 tahun) dari pemerintah pada November 2017. Proyek tersebut juga memiliki sumber daya berdasarkan JORC, sebesar 930.000 ons (6,71 juta ton dengan kadar 4,32 gram/ ton).

“Kami tengah meyiapkan pendanaan yang dibutuhkan untuk membiayai proyek ini, termasuk untuk tambang bawah tanah, infrastruktur, dan fasilitas pengolahan untuk memproses 600.000 ton bijih pet tahun yang akan menghasilkan 80.000-90.000 ons emas per tahun setelah tambang tersebut berproduksi penuh,” kata Neale dalam keterangan tertulisnya.

Total belanja modal yang dibutuhkan untuk proyek ini diperkirakan sebesar US$150 juta. Setelah konstruksi dimulai, dibutuhkan waktu dua tahun untuk mencapai produksi awal, dan tambahan 18 bulan untuk memproduksikan penambangan bawah tanah.

Neale menambahkan setelah berproduksi penuh, dengan harga emas saat ini sebesar US$1.300 per ons, proyek ini diharapkan dapat menghasilkan pendapatan kotor sekitar US$100 juta per tahun, dan memberikan pajak & royalti sebesar US$15 juta-US$20 juta per tahun kepada pemerintah. Serta dapat menyediakan lapangan kerja jangka panjang bagi lebih dari 500 pekerja lokal.

“Kami berharap dapat bekerja sama dengan regulator ditingkat nasional dan daerah untuk selanjutnya dapat menerapkan perubahan dan membangun proyek kelas dunia di Palu,” tandas Neale.(RA)