JAKARTA – PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA), badan usaha milik negara di sektor energi terintegrasi, berencana mengembangkan kegiatan penambangan bawah tanah (underground mining).

Arviyan Arifin, Direktur Utama Bukit Asam, mengatakan kegiatan penambangan bawah tanah saat ini masih dalam tahap kajian. Rencana pengembangan tambang bawah tanah akan dilakukan di beberapa lokasi, seperti tambang Air Laya dan tambang Ombilin.

“Kajian sedang dilakukan, dan dari studi itu nanti bisa diketahui kelayakannya atau tidak. Ini studi yang sangat komprehensif, sehingga setelah ini bisa diketahui teknologi yang akan digunakan, besaran cost, hingga depositnya,” kata Arviyan.

Menurut Arviyan, tambang bawah tanah ini dilakukan untuk menunjang produksi perseroan.

Bukit Asam juga akan menyisihkan dana untuk menunjang kajian tersebut. Tetapi, anggaran itu akan dipisahkan dari belanja modal (capital expenditure/capex) 2017 sebesar Rp4 triliun-Rp5 triliun.

Lebih lanjut Arviyan mengungkapkan bahwa seiring harga batu bara yang semakin membaik, perseroan akan mencari pasar baru untuk pemasaran batu bara kalori menengah.

“Ini kesempatan buat kita untuk cari pasar baru yang butuh batu bara kalor menengah. Targetnya Vietnam, Kamboja, India, Filipina, Cina,” tandas Arviyan.(RA)