Deputi perencanaan

Deputi Perencanaan BPMIGAS, Widhyawan Prawiraatmadja.

JAKARTA – Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) saat ini sedang menyusun peta 68 cekungan migas baru di Indonesia. Wilayah yang akan masuk peta benar-benar greenfield, karena hingga 2012 ini Wilayah Kerja (WK) migas baru yang ditender, masih berada cekungan-cekungan yang lama.

Deputi Perencanaan BPMIGAS, Widhyawan Prawiraatmadja mengungkapkan, selain 68 cekungan baru tersebut, masih ada 70 cekungan lain yang sedang dalam tahap pengembangan eksplorasi. “Tantangannya adalah, kita memerlukan teknologi yang lebih canggih,” ujar Widhyawan didampingi Kepala Dinas Keteknikan Geologi BPMIGAS, Shinta Damayanti, Jumat, 14 September 2012.

Widhyawan menambahkan, hingga September 2012 realisasi pemboran eksplorasi migas di Indonesia, mencapai hampir 80 sumur. Pencapaian itu mungkin lebih cepat, seandainya tidak banyak kendala dalam pengeboran.

“Kendala utama pengeboran eksplorasi adalah izin pembebasan lahan, yang mencapai 35%. Selain itu, juga ada kendala dalam proses pengadaan (25%), kendala jadwal rig (24%), evaluasi perencanaan (11%), persiapan lokasi (4%) dan kendala lainnya,” terang Widhyawan.

Toh demikian, data BPMIGAS menunjukkan, dalam lima tahun terakhir realisasi pemboran eksplorasi migas di Tanah Air menunjukkan tren meningkat, dengan sukses rasio hingga 67%. Sedangkan realisasi pemboran sumur pengembangan, hingga 7 September 2012 mencapai 569 sumur. (Abraham Lagaligo/abrahamlagaligo@gmail.com)

Sumber grafis: BPMIGAS