JAKARTA– Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) telah membayarkan dana sawit sebesar Rp 113 miliar hingga 11 Desember 2015 untuk mendukung program biodiesel. Total biodiesel sawit yang telah disalurkan sebesar 303 ribu kiloliter (KL) yang termasuk dalam program dukungan dana sawit (public service obligation/PSO).

“Sampai akhir Desember 2015 diperkirakan akan tersalurkan 72 ribu KL lagi, sehingga mencapai total 375 ribu Kl (September-Desember 2015),” ujar Direktur Utama BPDP Bayu Krisnamurthi.

BPDP juga segera membayarkan Rp 105 miliar dan dalam proses verifikasi transaksi biodiesel sebesar Rp 246 miliar.

Pada 2016, tercatat kontrak kebutuhan biodiesel PT Pertamina (Persero) sebanyak 5,1 juta kiloliter untuk dicampur dengan solar. Sekitar 2,5 juta KL biodiesel untuk (solar) program PSO dan 2,6 juta KL untuk non-PSO.

BPDP telah melakukan konsolidasi dengan industri kelapa sawit Indonesia.  Menurut Bayu bulan-bulan ini adalah masa yg sangat sulit dan masih mungkin lebih sulit ke depan. Namun, petani dan industri sawit masih cukup optimistis. “Paling tidak, pohon sawitnya masih ada dan berbuah, pabriknya sudah berdiri dan berproduksi,” katanya beberapa waktu lalu.

Menurut Bayu, industri sawit di Indonesia merupakan industri yang paling kompetitif. “Kalau kita saja kesulitan, pesaing-pesaing kita akan lebih sulit lagi,” katanya. (DR)