JAKARTA – PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor hulu migas komitmen untuk tetap berinvestasi tahun ini. Selain eksploitasi, kegiatan eksplorasi juga menjadi fokus kegiatan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dibawah pengawasan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) itu.

Nanang Abdul Manaf, Direktur Utama Pertamina EP, mengatakan untuk tahun ini anggaran kegiatan eksplorasi Pertamina EP lebih dari setengah miliar dolar Amerika Serikat.

“Kami sampaikan investasi eksplorasi US$700 juta, di luar operational expenditure (opex) yang sebesar US$1,2 milar, jadi total US$1,9 miliar,” kata Nanang saat ditemui di Kementerian ESDM Jakarta, Selasa (27/2).

Total ada 13 sumur eksplorasi yang akan dibor Pertamina EP sepanjang tahun ini dan diharapkan bisa ditemukan cadangan migas baru sehingga bisa menambah cadangan migas nasional. “Untuk eksplorasi kami akan bor 13 sumur,” tukasnya.

Sumur-sumur eksplorasi itu lanjut Nanang tersebar diberbagai lapangan yang dimiliki Pertamina EP. Sebagian besar terletak di wilayah Indonesia bagian barat dan tersebar di Asset 1, Asset 2, Asset 3 dan Asset 5.

“Kebanyakan di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan Sulawesi,” kata Nanang.

Pertamina EP merupakan KKKS yang mengelola lapangan – lapangan minyak yang sudah mature dan tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Meskipun mengelola lapangan tua, namun produksi siap jual (lifting) migas Pertamina EP masih merupakan andalan lifting migas nasional.

Pada 2017, Pertamina EP menempati posisi ketiga sebagai kontributor lifting minyak nasional terbesar,  yakni sebesar 77,5 ribu barel per hari (bph). Untuk produksi gas sebesar 810 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan juga sebagai peringkat ketiga kontributor terbesar lifting gas terbesar.(RI)