JAKARTA – ENI, perusahaan minyak dan gas asal Italia berminat meningkatkan investasi di Indonesia, namun dengan sejumlah syarat. Salah satunya ingin mengetahui terlebih dulu tentang kebijakan pemerintah terhadap sektor migas.

“Kalau ada government official, wakil menteri, kementerian datang ke sana, berdialog dengan mereka,” ujar Arcandra Tahar, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta, akhir pekan lalu.

Menurut Arcandra, ENI berharap dengan mengetahui arah kebijakan pemerintah, keputusan cepat bisa langsung diambil kantor pusat ENI untuk berinvestasi di tanah air. ENI juga sempat mengeluhkan proses perizinan dalam industri migas yang kerap kali justru menjadi hambatan dalam berinvestasi.

Untuk itu pemerintah siap segera melakukan evaluasi, sehingga proses pengembangan sebuah lapangan migas tidak memerlukan waktu panjang.

“Mereka melihat proses perizinan yang ada kalau kita kerja sama. Mereka menginginkan partnership, sejalan dengan kita,” kata Arcandra yang sebelumnya telah melakukan roadshow ke sejumlah perusahaan migas global, termasuk ENI.

ENI melalui ENI Muara Bakau BV merupakan operator Lapangan Gas Jangkrik, Blok Muara Bakau di Kalimantan Timur. Di proyek Jangkrik, ENI menguasai 55% hak partisipasi. Sisanya, Engie E&P 33,3% dan PT Saka Energi Muara Bakau sebesar 11,7%.

Menurut Arcandra, ENI juga berharap pemerintah Indonesia bisa melakukan terobosan melalui kebijakan dalam mempermudah kegiatan eksplorasi dan eksploitasi.

Disisi lain, pemerintah Indonesia meminta ENI untuk bisa berbagi ilmu dalam pengembangan blok migas melalui mekanisme Enhance Oil Recovery (EOR). Kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) lain nantinya akan difasilitasi pemerintah untuk bisa mempelajari metode EOR yang dilakukan ENI.

“Mereka bersedia untuk memberikan share knowledge, kita nanti memfasilitasi. Silakan nanti kalau ada KKKS lain yang akan belajar tentang EOR ke ENI,” kata Arcandra.

ENI juga akan melakukan kajian terhadap penawaran lelang wilayah kerja (WK) migas dari pemerintah dengan menggunakan skema gross split. “Setelah saya jelaskan, mereka mengerti. Untuk blok baru kelihatannya mereka berminat, tapi saya enggak tahu blok yang mana,” tandas Arcandra.(RI)