JAKARTA – PT Pertamina (Persero) mengkaji pembangunan depo bahan bakar minyak (BBM) baru untuk mendukung depo Plumpang yang saat ini menjadi depo satu-satunya di Jakarta. “Depo Plumpang high risk condition. Jadi sekarang sedang dipikirkan lagi untuk membangun depo tambahan untuk mendukung Plumpang,” ujar Toharso, Direktur Pengolahan Pertamina di Jakarta.

Menurut Toharso, wacana Pertamina membangun depo BBM baru akibat beban depo Plumpang saat ini sangat berat untuk melayani kebutuhan BBM di Jakarta. Saat ini kapasitas Depo Plumpang mencapai 18 ribu kiloliter (KL) per hari.

Kekhawatiran yang harus diantisipasi adalah jika Depo Plumpang mengalami masalah. Pasalnya, jika terjadi sesuatu terhadap Depo Plumpang, maka akibat yang ditimbulkan akan sangat besar.

“Mau tidak mau harus dipecah (depo), kebutuhan Jakarta jangan hanya tergantung ke depo Plumpang. Karena jika di split, tentu risikonya akan bisa dibagi-bagi,” ungkap dia.

Toharso mengatakan kemampuan penyimpanan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) relatif terbatas, maksimal hanya bisa menyimpan stok BBM hingga dua hari. “Jika ada masalah atau apabila SPBU kosong, maka untuk mengisi kembali ke posisi normal, butuh waktu satu minggu,” kata Toharso.(AT)