JAKARTA – PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI), emiten batu bara,membukukan laba bersih US$7,23 juta pada periode sembilan bulan atau hingga kuartal III 2016, naik 75,9% dibanding periode yang sama yang 2015 sebesar US$4,11 juta. Lonjakan laba bersih didorong keberhasilan perseroan memangkas beban penjualan.

Beban penjualan Resource Alam tercatat turun 69,1% menjadi US$2,4 juta dibanding periode sembilan bulan 2015 yang mencapai US$7,78 juta. Selain itu, keuntungan selisih kurs sebesar US$712,5 ribu dibanding rugi kurs US$2,29 juta yang dialami pada tahun lalu ikut mendorong peningkatan laba Resource Alam.

Resource Alam, dalam laporan keuangan yang dirilis Selasa (25/10), mencetak pendapatan US$72,44 juta hingga kuartal III 2016, turun 7,6% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar US$78,4 juta. Pendapatan perseroan berasal dari ekspor batu bara US$72,13 juta dan penjualan di pasar domestik US$312,4 ribu.

batubara medco

Tiga pelanggan utama yang tercatat memberikan kontribusi pendapatan terbesar adalah Nature Ore Trading Ltd, KCH Energy Co Ltd, LG International Pte, Ltd dan Maxrise Trading Limited.

Pada 2016, Resource Alam menargetkan meningkatkan produksi menjadi 4,5 juta metrik ton (MT). Peningkatan produksi secara otomatis akan meningkatkan target penjualan. Pada 2015, perseroan mencatat volume penjualan batu bara 3,17 juta MT dari target sebesar 4,35 juta MT sesuai rencana kerja yang disetujui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Dalam rangka memaksimalkan profit, perseroan berupaya menakan biaya dan melakukan optimalisasi penjualan batu bara dengan menambang batu bara pada rasio kupasan yang rendah dan jarak angkut yang pendek. Serta sulfur yang rendah guna memenuhi pangsa pasar negara-negara Asia pengimpor batu bara,” ungkap Pintarso Adijanto dalam laporan tahunan perseroan.

Pasar ekspor Resource Alam masih didominasi oleh India (48%), diikuti China (16,9%), Korea (14,6%), Filiphina (5,8%) dan sisanya ke Jepang, Taiwan, Malaysia dan Spanyol.(AT)