JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) atau PGN, emiten infrastruktur dan distribusi gas, membukukan laba bersih US$401,19 juta sepanjang tahun lalu, turun 43,58% dibanding raihan 2014 yang mencapai US$711,17 juta. Laba bersih PGN tertekan akibat kenaikan beban beban pokok, beban keuangan dan kerugian selisih kurs serta rugi penurunan nilai goodwill.

Pendapatan PGN tahun lalu tercatat turun 5,6% menjadi US$3,06 miliar, dibanding pendapatan 2014 yang mencapai US$3,25 miliar. Penurunan pendapatan terutama berasal dari turunnya pendapatan dari distribusi gas dan penjualan minyak dan gas melalui anak usahanya, PT Saka Energi Indonesia.

“Kondisi perekonomian global dan nasional yang menurun turut berpengaruh terhadap kinerja pelanggan perseroan, khususnya pelanggan pembangkit listrik dan industri,” kata Heri Yusup, Sekretaris Perusahaan PGN.

Selama periode Januari-Desember 2015, volume penyaluran gas PGN sebesar 1.591 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), terdiri dari volume distribusi sebesar 802 MMSCFD dan volume transmisi 789 MMSCFD. Volume transmisi disalurkan anak usaha PGN, PT Transportasi Gas Indonesia sebesar 741 MMSCFD dan volume transmisi oleh PGN sebesar 48 MMSCFD.

PGN hingga saat ini telah menyalurkan gas bumi ke industri dan pembangkit listrik kepada 1.520 pelanggan, komersial dan usaha kecil menengah lebih dari 1.850 pelanggan, serta 107.690 pelanggan rumah tangga.(AT)