JAKARTA – Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) masih mengupayakan penyelesaian pembangunan pilot project pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) berkapasitas 10 megawatt (MW).

Djarot Sulistio Wisnubroto, Kepala BATAN, mengatakan saat ini BATAN sudah mengajukan proposal anggaran ke Bappenas. “Untuk yang pilot project kita masih mengupayakan anggaran melalui softloan government to government,” kata Djarot kepada Dunia Energi, Selasa (7/6).

Pilot project PLTN yang dikembangkan oleh BATAN berlokasi di Serpong, Tangerang, Banten.

Menurut Djarot, soft loan nantinya bisa dari mana saja. Sampai saat ini prediksi anggaran sekitar Rp 1,7 triliun-Rp2,3 triliun untuk pembangunan selama 5 tahun.

BATAN diketahui juga telah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan Rosatom, perusahaan asal Rusia. Kerja sama ini diharapkan memberikan kepastian bagi BATAN dalam pemenuhan isotop bagi reaktornya. Kedua pihak berkomitmen mengembangkan kemitraan, antara lain dalam lembaga pendidikan dan pengembangan nuklir.(RA)