JAKARTA – PT Bara Jaya Internasional Tbk (ATPK), emiten tambang batu bara, menargetkan pada semester II 2016 bisa mencapai kesepakatan nilai dan skema akuisisi dengan pemilik tambang yang akan diakuisisi.

“Pelaksanaan akuisisi diharapkan dapat dilaksanakan pada semester I 2017,” ujar Albert J Bangun, Direktur Bara Jaya.

Bara Jaya berencana mengakuisisi satu perusahaan tambang pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP) batu bara di Kalimantan Tengah yang memiliki kualitas kalori batu bara sekitar 5.000 Kcal.

Albert dalam laporan kepada Bursa Efek Indonesia, Senin (30/5) menyebutkan Bara Jaya akan membiayai akuisisi tersebut dari dana internal dan eksternal melalui pinjaman bank atau lembaga keuangan.

“Perseroan berencana melakukan penawaran umum terbatas (rights issue) guna memenuhi kebutuhan dana internal untuk akuisisi tersebut,” kata Albert.

Sepanjang empat bulan pertama tahun ini Bara Jaya telah memproduksi dan menjual 43 ribu metrik ton batu bara, jauh dibawah kapasitas produksi perseroan yang mencapai 150 ribu MT per bulan.

Menurut Albert, masalah utama yang dihadapi perseroan adalah harga jual batu bara yang sampai saat ini masih sangat rendah. Bahkan, harga jual batu bara sudah lebih rendah dari biaya produksi batu bara.

“Menghadapi masalah ini, perseroan saat ini mengurangi aktivitas produksi dengan mengurangi jumlah karyawan dan kegiatan tambang yang tidak berhubungan langsung dengan produksi batu bara,” tandasnya.(AT)