JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) membentuk perusahaan joint venture, PT Inalum Antam Alumina. Perusahaan patungan ini akan membangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) grade alumina refinery.

“Dalam operasi usaha patungan tersebut Antam akan mensuplai kebutuhan bahan baku bijih bauksit yang berasal dari tambang bauksit perseroan,” kata Tedy Badrujaman, Direktur Utama Antam.

Pembentukan perusahaan patungan Antam-Inalum ditandai dengan penandatanganan joint venture agreement pada Kamis (14/4) yang merupakan implementasi sinergi lanjut dari nota kesepahaman serta pokok-pokok perjanjian yang telah ditandatangani kedua perusahaan pada 2015.

Smelter grade alumina akan dibangun dengan kapasitas dua juta ton per tahun yang akan dibangun bertahap. Pada tahap pertama, smelter akan memiliki kapasitas satu juta ton per tahun. Produksi smelter grade alumina Antam-Inalum nantinya akan memasok kebutuhan bahan baku aluminium Inalum, sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor alumina.

Winardi Sunoto, Direktur Utama Inalum, mengatakan kemitraan dengan Antam akan mewujudkan industri pengolahan bauksit di Indonesia menjadi smelter grade alumina yang merupakan bahan baku utama pabrik peleburan aluminium Inalum.

“Smelter grade alumina merupakan salah satu dari beberapa proyek pengembangan yang akan dilakukan Inalum,” katanya.

Inalum saat ini memiliki kapasitas peleburan aluminium 250 ribu ton aluminium ingot per tahun yang membutuhkan minimal 500 ribu ton alumina per tahun. Inalum berencana meningkatkan kapasitas menjadi 500 ribu ton aluminium per tahun pada 2020 dan membutuhkan minimal satu juta alumina.(AT)