JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menargetkan pembangunan Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Lampung dapat diselesaikan pada 2014, menyusul adanya jaminan pasokan Liquified Natural Gas (LNG) sebanyak 10 kargo mulai 2015.

Sekretaris Perusahaan PGN, Heri Yusup menyatakan, pihaknya menyambut baik dan mendukung kebijakan pemerintah, untuk meningkatkan alokasi gas bagi kebutuhan domestik.

Menurutnya, kebijakan tersebut merupakan momentum yang sangat baik, untuk mewujudkan program transformasi energi dari BBM (bahan bakar minyak) ke gas, seperti yang sudah disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sejak 2012 lalu.

“PGN menyambut baik keputusan Kementerian ESDM dan SKK Migas (Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi) untuk memperbesar alokasi gas bagi kebutuhan domestik (dalam negeri, red),” tutur Heri Yusup di Jakarta, Kamis, 7 Februari 2013.

Ia menambahkan, PGN juga siap bekerjasama dan berkomitmen penuh untuk mengembangkan infrastruktur gas nasional, dalam upaya memperbesar penggunaaan gas di dalam negeri. Terlebih, PGN merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mempunyai pengalaman serta kemampuan, di bidang infrastruktur dan distribusi gas nasional.

Hingga saat ini, kata Heri, PGN terus membangun infrastruktur-infrastruktur baru distribusi gas. Salah satunya adalah FSRU Lampung, yang direncanakan akan mendapat alokasi gas sebanyak 10 kargo LNG mulai 2015 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Minral (ESDM).

“Kami berterima kasih atas dukungan pemerintah untuk memastikan pasokan gas di FSRU Lampung bisa terpenuhi. Untuk saat ini kami tetap fokus menyelesaikan pembangunan FSRU Lampung yang ditargetkan selesai pada 2014,” jelas Heri.

Pada Februari 2013 ini, ujarnya, pembangunan FSRU Lampung di Korea, telah memasuki tahap FSRU Keel Laying. Proses ini adalah lanjutan dari pekerjaan steel cutting, yaitu peletakan bagian dasar kapal FSRU. Proses ini merupakan bagian tahapan untuk penyelesaian fasilitas FSRU.

Setelah itu, sambung Heri, proses pembangunan FSRU Lampung akan berlanjut ke pembangunan mooring system, OTS & ORF serta pipeline (pembangunan sistem pipa, red).

Pipeline system yang akan dibangun, terbentang lebih kurang 21 kilometer dari Labuhan Maringgai Lampung.  “Adapun kapasitas FSRU Lampung sendiri mencapai 1,5 MTPA,” tandas Heri.

(Abraham Lagaligo/abrahamlagaligo@gmail.com)