Aviliani.

JAKARTA – Pengamat ekonomi Dr Aviliani menilai, kebijakan pemerintah untuk melakukan penyesuaian Tarif Tenaga Listrik (TTL) di 2013 merupakan saat yang tepat. Alasannya, secara inflasi tidak terlalu berdampak terhadap masyarakat, terutama dalam hal kemampuan beli atau bayar.

Aviliani memaparkan, inflasi Indonesia pada 2013 diprediksi mencapai 4,5%. Dampak dari adanya penyesuaian TTL berada sekitar 0,3 hingga 0,5% terhadap prediksi inflasi, sehingga kemungkinan inflasi Indonesia di akhir tahun 2013 bisa berkisar pada angka 4,8% hingga 5% atau maksimal 5,5%.

“Kebijakan untuk melakukan  penyesuaian TTL di 2013 adalah saat yang tepat, karena secara inflasi tidak terlalu berdampak terhadap masyarakat, terutama dalam hal kemampuan beli bayar, karena diprediksi inflasi nasional mencapai 5% atau paling tinggi 5,5%. Hal ini jauh lebih baik dibandingkan jika angka inflasi berada di angka 8%,” paparnya, Rabu 9 Januari 2012, di Jakarta.

Menurut pandangannya, pengurangan subsidi ini guna mendukung percepatan pembangunan infrastruktur nasional melalui program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3I). Subsidi energi termasuk subsidi listrik, akan dikurangi secara bertahap.

Program MP3I direncanakan akan dimulai pada 2013. Target penyelesaiannya pada 2020 mendatang. Mulai 2014, semua program pemerintah pusat lewat MP3I akan direalisasikan ke berbagai daerah. Bahan-bahan mentah yang menjadi komoditi ekspor keluar negeri akan diolah sendiri dengan mendirikan industri-industri hilir, terutama klaster sawit dan pengembangan industrinya, dengan memproses turunan dari CPO yang selama ini belum tersentuh.

(FWP / duniaenergi@yahoo.co.id)