JAKARTA-PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX), perusahaan yang bergerak di bidang tambang, khususnya minyak, gas, dan panas bumi, khususnya dalam penyediaan jasa pengeboran minyak, gas, dan panas bumi baik darat maupun lepas pantai, mendapatkan kontrak baru senilai US$ 22,02 juta atau sekitar Rp292,86 miliar dari PT Pertamina Geothermal Energy, anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor energi panas bumi.

Erwin Sutanto, Wakil Direktur Utama Apexindo Pratama Duta, mengatakan kontrak tersebut merupakan pekerjaan semi integrated project management (IPM) untuk pengeboran darat di wilayah Lahendong, Sulawesi Utara.

“Kontrak pekerjaan semi IPM dari PT Pertamina Geothermal Energy telah ditandatangani pada 7 September. Sesuai kesepakatan, periode kontrak sampai dengan 18 Juni 2018,” ujar Erwin dalam keterbukaan informasi di Jakarta, akhir pekan lalu.

Perusahaan bidang pertambangan ini belum lama berselang menerima kontrak pengeboran darat. Kontrak tersebut diperoleh dari PT Halliburton Logging Services Indonesia untuk pekerjaan jasa pengeboran PT Sejahtera Alam Energy di wilayah Baturaden, Jawa Tengah. Estimasi nilai kontrak yang disepakati dalam proyek tersebut yakni Rp105,47 miliar. Nilai proyek tersebut ditujukan untuk pengerjaan tiga sumur.

Tahun ini perseroan menargetkan empat sampai lima kontrak baru. Sampai dengan awal kuartal II 2017, Apexindo meraih tiga kontrak baru. Pertama, kontrak dari Premier Oil Natuna Sea BV untuk pengerjaan jasa pengeboran di lepas pantai perairan Natura dengan nilai kontrak US$ 30,19 juta untuk durasi dua tahun.

Kedua, kontrak dari  dari PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java untuk pengerjaan jasa pengeboran lepas pantai bagian utara, Jawa Barat dengan nilai kontrak US$43,74 juta berdurasi dua tahun.

Ketiga, kontrak  dari PT Halliburton Logging Services Indonesia untuk pengerjaan jasa pengeboran PT PLN di Wilayah Tulehu, Ambon. Estimasi nilai kontrak yang disepakati dari proyek tersebut senilai Rp110,37 miliar, untuk masa kontrak selama tujuh bulan. Dengan modal tiga kontrak baru awal tahun ini, manajemen Apexindo optimistis target lima kontrak baru sepanjang 2017 bisa terpenuhi bahkan bisa lebih banyak.

Hingga semester I 2017, Apexindo mengalami penurunan pendapatan sebesar 67% menjadi US$ 22,88 juta hingga periode 30 Juni 2017 dibandingkan pendapatan US$ 71,30 juta pada periode sama tahun sebelumnya. Selain itu, perseroan juga mencatatkan beban langsung turun menjadi US$20,23 juta dari beban langsung tahun sebelumnya yang US$59,39 juta dan laba kotor turun menjadi US$2,64 juta dari laba kotor tahun sebelumnya yang US$11,91 juta.

Rugi sebelum manfaat pajak naik menjadi US$14,06 juta dari rugi sebelum manfaat pajak tahun sebelumnya yang mencapai US$8,38 juta. Manfaat pajak naik menjadi US$5,17 juta dari US$1,04 juta dan rugi yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi US$8,89 juta naik dari rugi US$7,35 juta hingga Juni tahun lalu. (dr)