Gedung kantor ANTM di JL TB Simatupang, Jakarta Timur.

Gedung kantor ANTM di JL TB Simatupang, Jakarta Timur.

JAKARTA – PT ANTAM (Persero) Tbk pada Rabu, 22 Januari 2013 mengumumkan bahwa kegiatan penambangan pasir besi di Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah telah berakhir. Emiten pertambangan dan pengolahan mineral berkode ANTM ini pun memasuki tahap reklamasi dan pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR). 

Seremoni pengakhiran pertambangan tersebut dilakukan oleh Direktur Umum & CSR ANTM, I Made Surata dan Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Daerah Purworejo, Gandi Budi Supriyanto, pada Senin, 21 Januari 2014.

I Made Surata mengatakan, setelah lebih dari 25 tahun beroperasi, ANTM melaksanakan proses pengakhiran tambang di Kutoarjo sebagai bagian dari implementasi good mining practices. Hal ini juga merefleksikan komitmen ANTM untuk memberikan manfaat maksimal bagi seluruh pemangku kepentingan, sejak awal kegiatan operasi hingga proses penutupan tambang dan pasca kegiatan tambang berakhir.

Ia menjelaskan, penambangan pasir besi di Kutoarjo yang dilakukan oleh Unit Pertambangan Pasir Besi (UPPB) Kutoarjo mulai berproduksi tahun 1987, dan memasuki fase pascatambang pada tahun 2007. Pada November 2013 ANTM mengakhiri kegiatan pascatambang sesuai persetujuan Pemerintah Daerah Kabupaten Purworejo.

Pada fase pascatambang, ANTM menjalankan berbagai program pasca-tambang, yang meliputi kegiatan reklamasi, revegetasi, serta Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bagian dari pengelolaan lingkungan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

Program-program tersebut dititikberatkan pada kegiatan peningkatan kapasitas petani dalam produksi pertanian, peternakan dan perikanan terpadu serta dalam pengelolaan kelompok usaha bersama dan lembaga keuangan mikro/koperasi, pengembangan program pertanian terpadu menggunakan metode Low External Input Sustainable Agriculture melalui pemanfaatan limbah, pengembangan kelembagaan kelompok usaha bersama dan koperasi; serta percontohan integrated farming system di lahan pasir.

“Program-program tersebut merupakan salah satu upaya ANTM untuk terus mengembangkan perekonomian di wilayah Kutoarjo untuk menciptakan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi masyarakat Kutoarjo,” tandasnya.

(Abraham Lagaligo / arbahamlagaligo@gmail.com)