JAKARTA – PT Pertamina (Persero) berkomitmen membangun fasilitas gas darat guna mengantisipasi kekurangan pasokan gas. Sejak 2013, kebutuhan gas di Jawa Barat mengalami defisit hingga 329 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan diproyeksikan pada 2020 defisit gas mencapai 243 MMSCFD.

“Ada kebutuhan fasilitas terminal gas darat, karena memang angkanya 2020 kita akan defisit gas, sehingga memang dibutuhkan fasilitas gas darat yang besar,” kata Wianda Pusponegoro Vice President Corporate Communication Pertamina.

Pertamina diketahui telah melakukan penandatanganan pokok-pokok perjanjian (HoA) dengan PT Bumi Sarana Migas (BMS) untuk membangun proyek LNG (Gas Alam Cair) Receiving Terminal Bojonegara, Banten Jawa Barat pada tahun lalu. Saat ini tengah melakukan review proyek pembangunan terminal LNG tersebut.”Yang kita kaji bagaimana opportunity, pasar untuk siapa, gas berasal dari mana dan segala macam lainnya,” tandas Wianda.(RI)