Tambang emas Pongkor.

JAKARTA – Sepanjang tahun lalu, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam berhasil meraup pendapatan dari penjualan emas hingga Rp 3,63 triliun. Perusahaan ini pun kembali menaikkan target penjualan logam mulianya di 2013, menjadi 7.601 Kilogram (Kg).

Antam boleh dibilang merajai industri logam mulia di Indonesia. Selain menambang emas dengan metode underground mining (pertambangan bawah tanah), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini juga mengolah bijih emasnya di dalam negeri, hingga menjadi emas batangan dan perhiasan.

Volume produksi emas Antam pada 2012 tercatat sebesar 2.849 Kg (91.597 toz). Yang berasal dari Tambang Emas Pongkor, Bogor, Jawa Barat sebanyak 1.700 Kg (54.656 toz) dan dari Tambang Emas Cibaliung, Banten sebanyak 1.149 Kg (36.941 toz).

Corporate Secretary Antam, Tedy Badrujaman menuturkan, pencapaian produksi ini emas Antam di 2012 ini boleh dibilang cukup baik, ditengah kendala menurunnya kadar bijih emas di Pongkor. “Ini merupakan uncontrollable factor (faktor yang tidak terkontrol, red),” ujarnya di Jakarta pekan lalu.

Sementara itu, kata Tedy, produksi emas Antam pada kuartal keempat 2012 tercatat 682 Kg (21.927 toz) dengan capaian volume penjualan sebesar 2.085 Kg (67.034 toz). Sedangkan total penjualan emas sepanjang 2012 mencapai 7.024 Kg (225.827 toz).

“Angka penjualan itu melebihi target yang ditetapkan di 2012 sebesar 7.009 Kg (225.345 toz),” kata Tedy lagi. Dari total penjualan emas di 2012 itu, Antam berhasil meraup pendapatan (sebelum diaudit) sebesar Rp3,63 triliun. “Hampir seluruh penjualan emas berasal dari pasar domestik,” tukas Tedy.

Di tahun 2013, lanjutnya, Antam berharap produksi emas Pongkor dapat ditingkatkan, sehingga total produksi emas yang ditargetkan di 2013 sebesar 3.316 Kg (106.612 toz). Dari Tambang Pongkor sendiri ditargetkan 2.001 Kg (64.334 toz) dan dari Cibaliung ditargetkan 1.316 kg (42.310 toz).

“Secara keseluruhan, Antam menargetkan volume penjualan emas di 2013 naik menjadi 7.601 Kg (244.378 toz) 2013,” pungkasnya.

(Abraham Lagaligo/abrahamlagaligo@gmail.com)