JAKARTA- PT Aneka Tambang Tbk sudah merampungkan review atas Feasibility Study (FS) smelter yang dilakukan Freeport. Dalam FS tersebut, biaya pembangunan smelter berkapasitas 400.000 ton itu dipatok 2,3 miliar dollar Amerika. “ Menurut review kita, itu kemahalan,” ujar Hendra Santika, Direktur Pengembangan , PT Antam kepada Dunia-Energi
Jika tetap berpegang pada harga yang diajukan Freeport, pembangunan smelter menjadi tidak ekonomis. Dalam berbagai kesempatan Freeport menyampaikan membangun smelter tidak ekonomis sehingga mereka memilih bekerjsama dengan perusahaan lain untuk mengolah konsetrat yang mereka hasilkannya . Belakangan Freeport setuju untuk membangun pengolahan sendiri dengan menggandeng PT Antam Tbk. Review FS itu dilakukan dalam kaitan kerjasama tersebut.
Menurut Hendra , biaya pembangunan smelter memang sangat tergantung dengan teknologi yang digunakan. “Tanpa mengorbankan kualitas, kita bisa blend teknologi yang tersedia di pasar,” ujarnya. Ia menyebutkan dalam taksiran Antam smelter dengan kapasitas 400.000 ton hanya butuh biaya 1,5 miliar dollar. Kesepakatan soal biaya ini akan menentukan apakah Antam jadi terlibat dalam proyek yang digagas Freeport tersebut
Antam sekarang sudah tumbuh menjadi korporasi pengolahan yang disegani. Beberapa proyeknya dijalankan dengan sangat efisien. Salah satu pabrik pengolahanya, jika di tempat lain, dibangun dengan dana 4,5 miliar dollat, Antam bisa membangunnya hanya dengan 1,6 miliar dollar