JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), badan usaha milik negara di sektor pertambangan, menggandeng Cronimet Holding GmbH dan Ferrostaal Industrial Projects GmbH, dua perusahaan asal Jerman untuk mengembangkan deposit nikel perseroan melalui pembangunan fasilitas produksi feronikel di Pomalaa, Sulawesi Tenggara senilai US$800 juta.

Kepemilikan Antam dalam proyek tersebut sebesar 25% dan sisanya, 75% akan dimiliki Croniment dan Ferrostaal.

“Proyek ini seperti proyek berbasis nikel lainnya, yakni proyek perluasan pabrik feronikel Pomalaa dan proyek pembangunan pabrik feronikel Halmahera Timur juga akan memberi nilai tambah bagi sumber daya nikel Antam. Hal ini sejalan dengan strategi perseroan meningkatkan nilai cadangan dengan meningkatkan aktivitas pengolahan,” kata Tedy Badrujaman, Direktur Utama Antam.

Kerja sama ketiga perusahaan tertuang dalam project development agreement yang ditandatangani pada Forum Bisnis Indonesia-Jeman di Berlin, Selasa (19/4).

Berdasarkan hasil kajian pendahuluan, proyek pembangunan fasilitas produksi feronikel Antam, Croniment dan Ferrostaal diperkirakan akan mengolah 1,85 juta wet metric ton (wmt) bijih nikel per tahun menjadi 19.500 metrik ton feronikel dengan kandungan minimum nikel sebesar 15%.(AT)