JAKARTA- Gaind and Win Pte Ltd, anak usaha PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), perusahaan terafiliasi Grup Bakrie, melepas kepemilikan 51% saham perseroan di PT Dairi Prima Mineral kepada China Nonferrous Metal Industry’s Foreign Engineering & Construction Co Ltd. Penandatanganan kesepakatan pelepasan saham (share purchase agreement) dilakukan pada 29 April 2017.

Muhammad Sulthon, Sekretaris Perusahaan Bumi Minerals, mengatakan penjualan saham tersebut berlaku efektif setelah persetujuan dari sejumlah pemangku kepentingan perusahaan, yaitu pemegang saham, persetujuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal, persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, peretujuan lain yang dipersyaratkan dalam peraturan pasar modal dan perundangan Indonesia serta persetujuan lain yang dipersyaratkan berdasarkan hukum Republik Rakyat China. Penjualan 51% saham Dairi Prima Mineral akan meningkatkan kinerja grup perseroan secara keseluruhan.

“Melalui perjanjian saham tersebut Dairi Prima Mineral juga memiliki kesempatan memperoleh pendanaan baru dengan struktur utang yang lebih baik untuk mengembangkan proyeknya,” ujar Sulthon dalam keterbukaan informasi.

Pada kuartal IV 2015, Dairi Prima dan China Nonferrous meneken perjanjian kerjasama strategis. Enam bulan kemudian, persisnya pada April 2014, Dairi Prima dan CHina Nonferrous melakukan penandatangan desain rekayasa, pengadaan dan konstruksi (EPC)) untuk membangun dan memonetisasi cadangan lead dan zinc di area Anjing Hitam.

Sebelumnya diberitakan, PT Bumi Resources Tbk (BUMI), induk usaha Bumi Minerals, menyatakan bahwa anak usahanya tengah mengincar kemitraan dengan sejumlah pihak untuk pengembangan aset-aset tambangnya.

Manajemen Bumi menyatakan Bumi Minerals saat ini menyiapkan fase pengembangan tambang di ketiga aset utama mereka, yaitu Gorontalo Minerals, PT Citra Palu Minerals, dan PT Dairi Prima. Untuk tambang lead yang dikelola Dairi Prima, Bumi Minerals akan memasok mineral mentah ke smelter zinc yang ada di Sumatra sehingga perseroan tidak akan membangun smelter sendiri. Perseroan kini menjajaki kerjasama dengan pemilik smelter. (dr)