JAKARTA – PT Amman Mineral Nusa Tenggara, perusahaan yang sebelumnya bernama PT Newmont Nusa Tenggara mengalokasikan US$ 9 miliar untuk kegiatan operasi perusahaan di Indonesia. Amman merupakan pengelola tambang Batu Hijau di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.

“Mereka (Amman Mineral) komit investasi US$ 9 miliar. Dia akan kembangkan fase 7, Elang Dodorinti, kemudian smelter (fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral) di Sumbawa berkapasitas 1 juta-1,5 juta ton,” ungkap Bambang Gatot Ariyono, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta.

Amman Mineral telah mendapatkan perpanjangan izin ekspor dari pemerintah. Rekomendasi ekspor sebelumnya dikeluarkan Kementerian ESDM pada 17 Februari 2017 dan kemudian Kementerian Perdagangan mengeluarkan izin ekspor konsentrat tembaga dengan jumlah ekspor sebesar 675.000 WMT.

Amman Mineral adalah tambang tembaga dan emas yang beroperasi berdasarkan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Sejak mulai melaksanakan operasi secara penuh di Indonesia pada 2000, perusahaan telah berkontribusi lebih dari Rp100 triliun berupa pembayaran pajak & non-pajak, royalti, gaji karyawan, pembelian barang dan jasa dalam negeri, serta pembayaran deviden kepada para pemegang saham nasional.

Perusahaan juga melakukan berbagai program tanggung jawab sosial untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat setempat dengan anggaran dana per tahun lebih dari Rp.50 miliar. AMNT saat ini mempekerjakan sekitar 4.000 karyawan dan 3.500 kontraktor.(RA)