JAKARTA – PT Amman Mineral Nusa Tenggara, pengelola Tambang Batu Hijau, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat telah mendapat perpanjangan izin ekspor konsentrat dari pemerintah. Rekomendasi ekspor yang sebelumnya dikeluarkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 17 Februari 2017, kemudian diikuti keluarnya izin ekspor dari Kementerian Perdagangan dengan volume ekspor sebesar 675.000 WMT.

“Amman Mineral akan segera melanjutkan kegiatan ekspor dan meneruskan operasi tambang di Batu Hijau secara normal,” ujar Rachmat Makkasau, Presiden Direktur Amman Mineral dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/2).

Menurut Rachmat, perusahaan sangat menghargai kerja sama dengan pemerintah melalui Kementerian ESDM dan Kementerian Perdagangan untuk menyelesaikan proses permohonan rekomendasi dan perpanjangan izin ekspor konsentrat dari Batu Hijau.

Amman Mineral yang sebelumnya bernama PT Newmont Nusa Tenggara berharap untuk dapat terus bekerja sama dengan pemerintah dalam mewujudkan tujuan yang sama, yaitu keberlangsungan operasi dan nilai tambah tambang Batu Hijau sebagai salah satu penunjang perkembangan ekonomi dalam negeri secara jangka panjang.

“Seperti yang telah kami sampaikan kepada pemerintah pusat dan daerah, terutama dukungan pemerintah dalam mempermudah dan menunjang investasi kami di masa mendatang,” kata Rachmat.

Amman Mineral adalah tambang tembaga dan emas yang beroperasi berdasarkan Izin Usaha Pertambangan Khusus. Sejak mulai melaksanakan operasi secara penuh di Indonesia pada 2000, perusahaan telah berkontribusi lebih dari Rp100 triliun berupa pembayaran pajak dan non-pajak, royalti, gaji karyawan, pembelian barang dan jasa dalam negeri, serta pembayaran deviden kepada para pemegang saham nasional.

Amman

Aktivitas Tambang Batu Hijau PTNNT di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.

juga melakukan berbagai program tanggung jawab sosial untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat setempat dengan anggaran dana per tahun lebih dari Rp 50 miliar. Amman Mineral saat ini mempekerjakan sekitar 4.000 karyawan dan 3.500 kontraktor.(RA)