JAKARTA – PT HD Capital Tbk (HADE) menargetkan 99,9% pendapatan akan berasal dari bisnis pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH). Piter Rasiman, Direktur utama HD Capital, mengatakan target tersebut seiring dengan akuisisi 99,99% saham PT Panca Sinergi Perkasa (PSP), perusahaan energi baru terbarukan (EBT) untuk PLTMH senilai Rp382,32 miliar.
“Ada 18 proyek PLTMH, tujuh di antaranya sudah PPA dan konstruksi sehingga bisa COD pada 2019. Sebelas lainnya COD 2022,” ujar Piter di Jakarta, Senin (6/11).
Untuk membiayai transaksi akuisisi tersebut, perseroan berencana melangsungkan penambahan modal melalui penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
Piter mengatakan, perseroan akan merealisasikan rencana penyertaan saham sebesar 99,99% di PSP setelah rights issue selesai pada sisa semester II 2017. PSP didirikan pada 8 Juli 2015 dan fokus pada proyek PLTMH maupun pembangkit tenaga surya.
Saat ini, PSP sudah memiliki pembangkit listrik berkapasitas lebih dari 75 megawatt (MW), yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.
Menurut Pieter, saat ini PSP fokus mengerjakan proyek PLTMH Kanzy I di Pasuruan, Jawa Timur. Serta proyek PLTMH lain di Sumatera dan Sulawesi, yang sudah mendapatkan perjanjian jual beli tenaga listrik dari PT PLN (Persero).
PT HD Capital Tbk yang didirikan di Jakarta pada 10 Pebruari 1989 dengan nama PT Harumdana Sekuritas juga telah melakukan penyertaan modal sebanyak 40.150 saham senilai Rp4,01 miliar dalam PT Optima Daya Kapital (ODK). ODK didirikan pada 15 Agustus 2007 dan mengantongi izin prinsip pengisian bulk elpiji dari PT Pertamina (Persero) untuk pengisian LPG 3 Kg di Semarang, Jawa Tengah, sejak 2013.
Optima Daya Kapital merupakan sebuah perusahaan bergerak dibidang perdagangan dan konstruksi minyak dan gas (Migas) sejak 2011, dan telah memiliki sebagai Pelaksana
Pembangunan / Pemeliharaan SPBE, SPPEK & Retester dilingkungan Domestic Gas Direktorat Pemasaran dan Niaga.
“Untuk bisnis elpiji, kontribusinya masih kecil. Perseroan juga akan mengubah nama perusahaan menjadi PT Himalaya Energi Perkasa Tbk,” kata Piter.(RA)