JAKARTA –  PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), terus berusaha
untuk memperkuat dan mengembangkan tata kelola perusahaan. Serta transparansi yang baik kepada para pemangku
kepentingan.
“Hal ini dalam rangka memberikan pertumbuhan fundamental yang kokoh dan kinerja keuangan yang
berkelanjutan,” ujar Haryanto Adikoesoemo, Presiden Direktur AKR Corporindo,  Jumat (22/9)
AKR Corporindo didirikan di Surabaya pada 1977 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 1994. Perseroan adalah perusahaan swasta terbesar di Indonesia yang bergerak dalam bidang penyedia jasa distribusi BBM dan bahan kimia dasar. AKR juga merupakan perusahaan swasta nasional pertama yang ditunjuk pemerintah Indonesia untuk jasa pendistribusian BBM bersubsidi.
Selain itu, AKR juga bergerak dalam bidang penyedia jasa logistik dan infrastruktur dengan wilayah operasi meliputi Indonesia dan China.
Melalui sejumlah anak perusahaan, AKR  juga beroperasi di bidang manufaktur dan perdagangan batu bara.
Java Integrated Industrial Port Estate Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) adalah sebuah proyek yang dirancang untuk menjadi salah satu kawasan industri, perumahan dan
pelabuhan laut dalam terbesar yang terintegrasi dengan daerah pengembangan seluas 2.933,3 ha.
Proyek ini melalui PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS) akan mengembangkan Kawasan Industri, sementara PT Berlian Manyar Sejahtera ( BMS) sebagai sister company akan
menangani operasi pelabuhan laut dan PT AKR Land Development (afiliasi dari AKR) akan mengembangkan kawasan perumahan.
AKR secara tidak langsung memiliki 60% dari perusahaan melalui UEPN, sedangkan Pelindo III secara tidak langsung memiliki 40% melalui BJ TI.
JIIPE bertujuan untuk menjadi Kawasan Industri yang berlokasi strategis, lengkap dengan sarana dan prasarana pendukung. Selain pelabuhan
laut dalam yang berada di dalam kompleks, lokasi memiliki akses langsung ke jaringan jalan tol utama yang menghubungkan kota -kota di Jawa Timur, jalan arteri, sistem kereta api dan akses transportasi udara (Bandara Internasional Juanda). Kawasan ini juga terletak 30 kilometer dari kota Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia. Berdasarkan master plan, total luas kawasan industri adalah 1.761 ha.(RA)