JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta badan usaha swasta ikut membantu pendistribusian bantuan kepada korban bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

M Fanshrullah Asa, Kepala Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas), mengungkapkan kebutuhan utama untuk bisa mendukung kelancaran pendistribusian bantuan adalah pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM). Untuk itu, BPH Migas telah menghimbau badan usaha selain PT Pertamina (Persero) untuk ikut pendistribusian BBM ke lokasi bencana.

“Kami meminta juga bantuan enam badan usaha swasta yang sudah membantu konkrit Pertamina itu AKR. AKR itu membantu pasokan BBM, hari ini sudah masuk dari Palu kemudian menambah teknisi sama operator mobil SPBU,” kata Fanshrullah di Kementerian ESDM Jakarta, Senin (1/10).

Truk tangki Pertamina Siap memasok BBM ke Palu dengan pengawasan polisi.(dok foto.Pertamina)

Selain Pertamina dan AKR, badan usaha lainnya yang sudah terjun adalah PT Elnusa Petrofin.

Gempa yang disertai tsunami telah meluluhlantakan Kota Palu dan Donggala di Sulawesi Tengah pada Jumat (29/9). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga Senin, korban jiwa akibat bencana tersebut mencapai 844 orang. Sebanyak 90 orang dilaporkan masih hilang. Serta 632 luka berat dan dirawat di rumah sakit. Selain itu, ada 48.025 jiwa mengungsi di 103 titik di Kota Palu.

Henry Achmad, Anggota Komite BPH Migas saat dikonfirmasi mengatakan tugas Elnusa Petrofin bukan memasok BBM, namun menyiapkan sarana transportasi yang mengangkut BBM.

“Jadi Elnusa Petrofin untuk bantuan armada mobil tangki mengangkut BBM Pertamina dari Pare-pare ke lokasi bencana. Untuk Sulawesi selama ini dilayani oleh armada Elnusa Petrofin,” ujar Henry.

Arcandra Tahar, Wakil Menteri ESDM, mengatakan tim lintas sektor sudah dibentuk untuk mempercepat proses pemberian bantuan. Pertamina dan badan usaha lain untuk cepat tanggap mensuplai kebutuhan baik lewat jalur darat maupun lewat udara menggunakan pesawat.

Selain itu, PLN juga diminta sigap untuk melakukan perbaikan gardu induk sekaligus menyediakan genset. Kemudian tim juga sudah dibentuk untuk membangun sumur bor sementara untuk menjaga ketersediaan air bersih.

“Jadi untuk air bersih, BBM dan listrik itu yang sedang kami lakukan,” tukasnya.

Pemerintah, kata Arcandra, juga mendorong bagi perusahaan yang bergerak di sektor energi, baik migas maupun pertambangan mineral batu bara untuk turut serta dalam  memberikan bantuan melalui berbagai program bantuan yang biasa dilakukan perusahaan.

“Dari stake holder, KKKS dan dari tim rescue dari minerba kami deploy juga kesana, baik lewat jalur darat juga jalur laut,” kata Arcandra.(RI)