Malcolm Primrose (berseragam biru) disambut keluarga sesaat setelah dibebaskan penculiknya.

Malcolm Primrose (berseragam biru) disambut keluarga sesaat setelah dibebaskan penculiknya.

ACEH TIMUR – Ahli pemboran eksplorasi minyak dan gas (migas) asal Inggris, Malcolm Primrose akhirnya dibebaskan oleh penculiknya setelah disekap selama dua hari. Pria 62 tahun yang sudah bekerja di Aceh sejak 1981 itu kini sudah berkumpul kembali bersama keluarganya.

Malcolm diculik oleh gerombolan bersenjata pada Selasa siang, 11 Juni 2013, sekitar pukul 11.00 WIB, di dekat lokasi kerjanya, sumur eksplorasi Matang-1 Blok A PSC, Desa Lubuk Pimping, Kecamatan Peurelak Kota, kabupaten Aceh Timur, Nangroe Aceh Darussalam.

Blok A PSC adalah lapangan eksplorasi migas yang dioperasikan PT Medco E&P Indonesia. Di wilayah itu, Malcolm yang sudah sejak 1981 bekerja sebagai tenaga ahli pemboran di berbagai daerah di Aceh, sedang bertugas sebagai tenaga ahli untuk PT Blade Energy Indonesia, kontraktor PT Medco E&P.

Sejak awal kejadian, Medco langsung berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat, pemerintah daerah (pemda), Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK MIGAS) dan Kedutaan Besar Inggris, untuk melakukan upaya penyelamatan terhadap Malcolm.

Sehari kemudian, sempat tersiar kabar penculik Malcolm mengontak, untuk meminta tebusan hingga miliaran rupiah. Namun ratusan aparat kepolisian dan TNI (Tentara Nasional Indonesia) yang dikerahkan, tempat melakukan penyisiran dan pengejaran terhadap gerombolan penculik Malcolm.

Sampai akhirnya pada Kamis pagi, 13 Juni 2013, sekitar pukul 06.00 WIB, Malcolm dibebaskan oleh penculiknya di sekitar Desa Alur Kol, Kecamatan Rantau Selamat, Kabupaten Aceh Timur. Saat ditemukan, Malcolm dalam keadaan selamat.

Head of Corporate Secretary PT Medco Energi Internasional Tbk (induk usaha Medco E&P) Imron Gazali mengucapkan terima kasih atas segala tindakan yang tanggap dan upaya pembebasan yang cepat dari semua pihak, untuk diri Malcolm.

“Terima kasih khususnya kami sampaikan kepada Pemerintah Provinsi Aceh, Pemerintah Kabupaten Aceh Timur, Kapolda Aceh, Pangdam Iskandar Muda, Kapolres Aceh Timur, dan Komandan Kodim 0104 Aceh Timur,” tutur Imron.

“Dengan dibebaskannya Malcolm Primrose, PT Medco E&P Indonesia berharap agar situasi keamanan di Aceh Timur dan khususnya di daerah operasi kembali kondusif sehingga iklim investasi dapat terus berlangsung,” kata Imron lagi.

(Abdul Hamid / duniaenergi@yahoo.co.id)