JAKARTA- PT Agincourt Resources memproyeksikan produksi emas dari Tambang Martabe di Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara pada 2017 sebesar 250 ribu-300 ribu ounce emas dan 2 juta-2,5 juta ounce perak. Untuk mencapai target tersebut, perusahaan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure) sebesar US$ 62,9 juta

“Angka acuan produksi ini tidak berbeda dengan tahun sebelumnya dengan tantangan tambahan adanya pengelolaan bijih mineral berkadar rendah,” ujar Tim Duffy, Direktur Utama Agincort dalam siaran pers yang diterima Dunia-Energi, Senin (23/1).

Sepanjang tahun lalu, Tambang Emas Martabe mencatat produksi 310.550 ounce emas dan 2.424.537 ounce perak, naik 2,6% dibandingkan tahun sebelumnya . Pada 2015, Tambang Emas Martabe memproduksi 302.449 ounce emas dan 2.534.486 ounce perak.

Khusus di kuartal IV 2016, produksi emas Tambang Martabe mencapai 82.831 ounce dan perak mencapai 633.229 ounce. Lebih tinggi dari kuartal ketiga 2016 dengan emas yang mencapai 80.755 ounce dan perak mencapai 648.009 ounce.

Duffy mengatakan, tahun lalu adalah tahun yang baik bagi operasional Agincourt. Perusahaan berhasil melampaui panduan rata-rata produksi kami. Dia berharap berlanjutnya fluktuasi harga emas dalam waktu singkat akan segera berakhir.

“Strategi terbaik yang dapat kami lakukan untuk menghadapinya adalah dengan mengoptimalkan efisiensi dan biaya operasional Martabe. Jika kami dapat meningkatkan kinerja operasional, kami akan mencapai posisi yang lebih baik untuk menangani tantangan-tantangan ekonomi yang akan kami hadapi,” jelas dia.

Menurut Duffy, fokus utama perusahaan saat ini adalah memperkuat kegiatan usaha penambangan dengan cara mengoptimalkan produksi dan biaya produksi. Selain itu, perusahaan terus berupaya memperpanjang usia tambang melalui berbagai keberhasilan kegiatan eksplorasi.

Saat ini persroan mengembangkan lokasi penambangan ketiga di wilayah Ramba Joring. Lokasinya tidak jauh dari dua lokasi tambang yang saat ini sedang digarap, Pit Purnama dan Pit Barani. “Tahun ini kami mulai merancang desain infrastruktur dan akses jalan sehingga pada 2018, kami sudah dapat menambang penuh di lokasi Ramba Joring,” ujar dia.

Tambang Emas Martabe memiliki anggaran yang solid untuk kegiatan eksplorasi pada 2017 sebesar US$17 juta. Diffy yakin bahwa keberhasilan kegiatan eksplorasi akan membawa dampak positif bagi para pemangku kepentingan. “Kami memiliki banyak kegiatan eksplorasi yang harus dilakukan,” katanya. (DR)